Manado, BeritaManado.com — Tiap bulan Kota Manado ketambahan penduduk.
Menurut Pemerhati Sosial Kemasyarakatan Pdt Lucky Rumopa MTh, per bulan ada 700-an KTP baru yang dikeluarkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Manado.
Banyak para pendatang mencari kerja di ibukota Provinsi Sulut ini.
Lucky Rumopa menyebut etos kerja orang daerah lemah.
Ironisnya, kata dia, putra daerah dari kaum muda terjebak dengan khayalan ‘instan’ mendapat rumah, mobil dengan menjual kebun.
“Kompetensi pendidikan kita (anak daerah) anjlok. Ini membuat sulit bersaing dengan daerah lain apalagi untuk sekolah-sekolah GMIM. Bahkan anak daerah kesusahan bersaing masuk Polri dan TNI. 90% dari luar,” beber Lucky.
Ia memprediksi, 50 tahun kedepan Minahasa kehilangan peran dan tinggal kenangan.
Tokoh-tokoh pendidik era 40 hingga 60-an yang berjaya mencerdaskan bangsa hanya sejarah indah.
“Yang ada di kita tawuran antar kampung. Dengung I yayat usanti tak ada arti lagi,” tegasnya.
Ia pun mengutip sebuat mitologi Yunani Kuno tentang pedang Demokles.
“Suatu saat diundang makan bersama raja tapi di atas kepala Demokles tergantung sebilah pedang sangat tajam dengan sehelai benang tipis. Tafsir mitologi ini analoginya di balik rasa bangga dan hebat kita (GMIM merasa terbesar) juga terdapat ancaman,” jelasnya.
Lucky menambahkan, GMIM dan pendetanya jangan merasa diri hebat.
Sebab tidak selamanya puncak itu rata.
Suatu saat akan lancip dan bisa membuat semua terjatuh.
“Ingat, Konstantinopel jatuh bukan kekuatan Saladin, tapi bobroknya pimpinan gereja waktu itu, yang saling membenarkan diri dan menguasai,” tandasnya.
Meski begitu, Lucky berharap sekarang belum terlambat.
(Alfrits Semen)