MANADO – Sejumlah warga Manado mengeluhkan, masih sulit mendapat elpiji bersubsidi isi tiga kilogram (KG). “Elpiji tabung isi tiga Kg tidak tersedia cukup di pengecer, terpaksa masyarakat harus mengeluarkan biaya transpor lebih, karena harus membeli langsung ke distributor,” kata Johana, warga Tuminting.
Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah mengakui, masalah distribusi elpiji masih kurang optimal, karena itu Pertamina masih memperpanjang penyaluran minyak tanah bersubsidi di pangkalan.
“Minyak tanah bersubsidi sebenarnya kita tarik mulai 1 Februari 2012 di pasaran, tetapi karena elpiji sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah belum optimal, maka distribusi ke pangkalan diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan, menunggu kesiapan Gas Domestik,” kata Irwansyah.(jor)
MANADO – Sejumlah warga Manado mengeluhkan, masih sulit mendapat elpiji bersubsidi isi tiga kilogram (KG). “Elpiji tabung isi tiga Kg tidak tersedia cukup di pengecer, terpaksa masyarakat harus mengeluarkan biaya transpor lebih, karena harus membeli langsung ke distributor,” kata Johana, warga Tuminting.
Sales Area Manager BBM Retail Pertamina Manado, Irwansyah mengakui, masalah distribusi elpiji masih kurang optimal, karena itu Pertamina masih memperpanjang penyaluran minyak tanah bersubsidi di pangkalan.
“Minyak tanah bersubsidi sebenarnya kita tarik mulai 1 Februari 2012 di pasaran, tetapi karena elpiji sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah belum optimal, maka distribusi ke pangkalan diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan, menunggu kesiapan Gas Domestik,” kata Irwansyah.(jor)