Manado, BeritaManado.com — Perayaan hari Buruh nasional atau yang dikenal dengan sebutan “May Day” di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang terpusat di kantor Gubernur Sulut berlangsung tak sesuai harapan para kaum Buruh.
Ketua KSBSI Sulut Lucky Sanger mengatakan, pada peringatan hari buruh tepat pada tanggal 1 Mei 2023 tersebut di nodai dengan sikap panitia yang mengikutkan orang-orang yang tidak masuk pada kategori kaum buruh.
“Apa yang mereka lakukan terhadap serikat pekerja, kaum buruh hari ini. Kita memperingati hari buruh internasional. Ini hari kita. Kalau kita melihat mereka yang memakai kaos merah, itu pegawai negeri yang diseragamkan seolah-olah sebagai aktivis kaum buruh,” sorot Luvky Senin, (1/5/2023) di depan kantor Gubernur Sulut.
Disamping itu juga, Ketua KSPI Sulut Ferdinand Lumenta mengatakan bahwa, cara-cara itu adalah upaya untuk meredam pergerakan Serikat Buruh.
“Cara-cara seperti ini adalah cara kuno,” timpal Ferdinand.
Lanjut Ferdinand, pihaknya hadir untuk menyuarakan aspirasi kaum buruh di Sulut, namun tidak diterima dengan banyaknya orang-orang berseragam warna merah untuk hadiah sembako yang disediakan panitia.
“Kami tidak terpengaruh dengan hadiah sembako yang ada di dalam itu, tetapi yang kami inginkan, aspirasi kami tersampaikan kepada pimpinan yang ada di Sulawesi Utara,” tegas Ferdinand.
Tak sampai di situ saja, Ferdinand juga meminta Dinas ketenaga kerjaan (Disnaker) untuk menyampaikan kekeliruan yang telah dilakukan pemerintah dan panitia pelaksana May Day.
“Disnaker, sampaikan salam kami kepada mereka bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah keliru, dan kami tidak mau lagi di nina bobokan dengan cara-cara mereka,” sorot Ferdinand.
(Erdysep Dirangga)