Amurang, BeritaManado — Yoppy Wior, seorang petani warga Desa Suluun Empat, Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, pada Senin petang (16/4/2018) sekitar pukul 18.00 Wita ditemukan meninggal di Perkebunan Simbel.
Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ini.
“Penemuan sosok mayat lelaki di Desa Suluun tepatnya di perkebunan Simbel, setelah diidentifikasi bernama Yoppy Wior (51) seorang petani warga Desa Suluun Empat,” ungkap Kapolsek Petrus Sattu.
Dari keterangan pihak keluarga, diketahui almarhum Yoppy Wior pada paginya pergi ke kebun namun karena hingga petang tidak pulang. Maka dilakukan upaya pencarian oleh pemerintah desa dan warga.
“Almarhum ditemukan dalam posisi duduk dan memikul mesin paras rumput,” tambah Kapolsek Petru Sattu.
Almarhum yang pernah mengalami kecelakaan lalulintas dan masih dalam tahap perawatan. Diduga korban yang dalam keadaan sakit, memaksakan diri untuk bekerja, kemudian kambuh namun tidak tertolong.
Pihak keluarga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan proses otopsi dengan alasan telah menerima peristiwa ini sebagai bagian dari kemahakuasaan Tuhan, sang pemilik kehidupan.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Yoppy Wior, seorang petani warga Desa Suluun Empat, Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, pada Senin petang (16/4/2018) sekitar pukul 18.00 Wita ditemukan meninggal di Perkebunan Simbel.
Kapolsek Tareran Iptu Petrus Sattu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ini.
“Penemuan sosok mayat lelaki di Desa Suluun tepatnya di perkebunan Simbel, setelah diidentifikasi bernama Yoppy Wior (51) seorang petani warga Desa Suluun Empat,” ungkap Kapolsek Petrus Sattu.
Dari keterangan pihak keluarga, diketahui almarhum Yoppy Wior pada paginya pergi ke kebun namun karena hingga petang tidak pulang. Maka dilakukan upaya pencarian oleh pemerintah desa dan warga.
“Almarhum ditemukan dalam posisi duduk dan memikul mesin paras rumput,” tambah Kapolsek Petru Sattu.
Almarhum yang pernah mengalami kecelakaan lalulintas dan masih dalam tahap perawatan. Diduga korban yang dalam keadaan sakit, memaksakan diri untuk bekerja, kemudian kambuh namun tidak tertolong.
Pihak keluarga telah menyatakan penolakan untuk dilakukan proses otopsi dengan alasan telah menerima peristiwa ini sebagai bagian dari kemahakuasaan Tuhan, sang pemilik kehidupan.
(TamuraWatung)