Manado, BeritaManado.com — Perang melawan wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), masih terus berlangsung di hampir seluruh penjuru dunia, hingga saat ini yang terinfeksi mencapai 600 ribu orang.
Di Indonesia sendiri sudah 994 orang dirawat, 129 orang meninggal dan 59 orang sembuh,sedangkan di Sulawesi Utara (Sulut) ada 2 orang yang positif, salah satu dari kedua orang tersbut sempat dinyatakan negatif dan pada akhirnya meninggal dunia, bukan berarti wabah itu tidak mengancam terutama di wilayah Minahasa Selatan (Minsel).
Terpantau, Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulut sekaligus Wakil Bupati Minahasa Selatan Frangky Donny Wongkar (FDW), terlihat turun langsung melakukan bakti sosial dengan membagikan sembako kepada warga yang terdampak kebijakan social distancing terkait memutus mata rantai virus ini, Jumat (27/3/2020) kemarin.
FDW juga terjun langsung memimpin penyemprotan disinfektan kerumah-rumah penduduk dan fasilitas umum, maupun tempat-tempat layanan masyarakat, baik kantor lurah maupun sekolah yang ada di kelurahan Kawangkoan Bawah.
“Kegiatan tersebut sengaja dipusatkan di Amurang terlebih dahulu mengingat Amurang pusat lalu lintas orang yang keluar masuk Minahasa Selatan, terutama aktivitas ekonomi,” kata Frangky Donny Wongkar.
Selain itu, Frangky Wongkar yang memiliki sosok humble tidak segan-segan untuk memberikan contoh kepada masyarakat atas partisipasi langsung dalam melakukan penyemprotan disinfektan di pasar dan terminal Amurang.
“Dampak social distancing terhadap sektor kelas bawah yang rata-rata sektor usaha kecil maupun sektor informal lebih besar terjadi di Amurang melihat jumlah aktivitas sektor ekonomi,” ujar Wakil Bupati Minsel.
Lebih lanjut, Wongkar mengatakan nuansa gotongroyong inilah yang diharapkan membuat masyarakat Minsel jadi lebih tangguh mengahadapi penyebaran Covid-19.
“Kita harus yakin dengan begini kita bisa keluar dari hantaman krisis yang menyertai karena penyebaran virus tersebut,” ucap Wongkar.
Dalam kegiatan ini, Wongkar juga mengajak, beberapa organisasi, tokoh masyarakat maupun aktivis sosial dan mahasiswa terlibat bergotong-royong, bahkan sekalipun dari luar Minsel.
(***/Rei Rumlus)