BeritaManado.com — 53 Tahun lalu, ia lahir di Minahasa Utara (Minut).
Dibesarkan dari keluarga sederhana, kemudian tumbuh mandiri dan disiplin.
Dia adalah Joune Ganda.
Tak seperti sekarang, Joune Ganda kecil adalah anak yang gigih membantu orang tua.
Pundi-pundi rupiah dikumpul dari keringat sendiri.
Semasa SD, Joune pernah menjual es mambo.
Ia sadar bukan anak sulltan.
Setiap hari, Joune selalu membantu “mami” panggilan Joune untuk sang ibu tercinta.
Pepaya tono (asinan dingin dari buah pepaya) dijual keliling oleh Joune.
Joune selalu ingat pesan ibu, Almarhumah Vonny Maramis.
Tak hanya menjual pepaya tono di sekolah, Joune selalu menjaga warung yang merupakan usaha keluarga.
Meski begitu, Joune selalu berprestasi di sekolah.
Singkat cerita, alumni SMPN 1 Airmadidi dan SMAN Bitung ini memutuskan merantau.
Ia kuliah di Jakarta.
Jiwa bisnis yang terpupuk sejak kecil, membuat Joune memutuskan melanjutkan sekolah di Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
Sekarang namanya Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie.
Lagi-lagi, jiwa bisnis Joune bergelegar.
Sembari kuliah, Joune berjualan kaos.
Keuntungan dari jualan itu ia gunakan membiayai keseharian dan kuliah.
Kerja keras tersebut tentu saja membuahkan hasil.
Joune perlahan meniti bisnis lebih besar di berbagai sektor seperti konveksi, kuliner, properti dan lainnya.
Dengan ikhtiar dan doa, Joune menjadi pengusaha hebat.
Ia sukses.
Berhasil di negeri orang, anak kedua dari empat bersaudara ini kemudian terpanggil membangun kampung halaman.
Joune ingin Tanah Tonsea bersaing dengan daerah maju lainnya.
Ia pun mantap berkompetisi di Pilkada Minut.
Pada 9 Desember 2020, mayoritas rakyat Minut mempercayakan Joune memimpin.
Joune bersama Kevin William Lotulung dengan jargon JGKWL menang telak.
Amanah rakyat pun dijalani dengan penuh tanggung jawab.
Usai dilantik, Bupati Joune langsung tancap gas.
Pembangunan semua sektor dipacu.
Di benak Joune hanya kerja, kerja dan kerja.
Pelayanan kepada masyarakat harus utama.
Dan di tangan Joune, Minut naik daun.
Semua orang membicarakan Minut.
Mulai dari pariwisata, ekonomi hingga program pro rakyat yang mantap.
Rakyat adalah keluargaku dan prestasi jangan pernah berhenti, menjadi moto Joune – Kevin.
Berbagai prestasi dan penghargaan diraih.
Mulai dari pengelolaan keuangan yang mendapat jempol dari BPK RI, hingga Piala Adipura yang berhasil disabet.
Joune benar-benar memoles Minut.
Di sektor kesehatan, Joune tak hitung-hitung.
Semua warga yang ber-KTP Minut otomatis masuk perlindungan BPJS Kesehatan
Kebutuhan pengobatan lansia, pemenuhan gizi anak dan ibu hamil adalah prioritas.
Alhasil, penurunan stunting di Minut menjadi terbaik di Sulut.
Pemerintah pusat juga mengakui itu.
Yang membanggakan Joune, adalah penghargaan kepada Minut sebagai kabupaten terbaik.
Itu diberikan langsung Gubernur Olly Dondokambey pada April 2024.
Minut meraih Terbaik I untuk dua kategori.
Pertama, juara Bidang Perencanaan dan Pencapaian Daerah Tingkat Kabupaten se-Sulut.
Selanjutnya Terbaik I Akses Sanitasi Aman dalam Penilaian Anugerah Sulut Sensanitasional Award tahun 2024.
Bagi Joune, menjadi kabupaten terbaik adalah pencapaian membanggakan.
Itu arena pertama kalinya Minut mendapatkannya.
Penghargaan lainnya sebenarnya banyak.
Namun akan panjang jika ditulis satu per satu.
Yang pasti, masyarakat sudah merasakan kebahagiaan.
Tangan dingin Joune bikin Minut semakin hebat.
Selesai?
Belum.
Joune masih berpacu dengan mimpinya.
Ia ingin warga tersenyum bahagia.
Di usia ke-53 tahun, Joune ingin mendedikasikan dirinya untuk semua orang.
Bagi Joune, gotong-royong membangun Minut menjadi tujuan.
Selamat ulang tahun pak bupati, selamat bekerja.
Tuhan yang Maha Kuasa selalu menyertai.
(Alfrits Semen)