Melonguane – Putaran kedua debat calon presiden (capres) republik Indonesia (RI) antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo, Minggu (15/6) tadi malam, telah dilaksanakan. Namun dibalik debat capres itu, warga di perbatasan kepulauan Talaud itu, sangat kecewa dengan pernyataan dari capres Prabowo Subianto.
Pasalnya, saat menjawab pertanyaan dari capres Joko Widodo terkait masalah pemekaran, Prabowo Subianto menjawabnya kurang mendukung pemekaran jika penduduknya dibawah 20 ribu. Karena hal itu sangat membebani kas negara. Terkait hal tersebut, Maminsurung Gudson Mauri (MGM) selaku Koordinator pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Pulau Salibabu khususnya di Kecamatan Kalongan Kepulauan Talaud ketika menghubungi beritamanado Senin, (16/6) semalam mengaku tidak setuju dengan argumentasi dari Prabowo Subianto.
Menurutnya, jawaban atau argumentasi Prabowo itu sangat mengecewakan warga Talaud yang ada di wilayah perbatasan NKRI. Bahkan dinilai begitu terpilih presiden, Prabowo bakal menganulir sejumlah daerah-daerah yang hari ini telah masuk agenda pemerintah yang siap untuk di mekarkan termasuk Kabupaten Talaud Selatan (TalSel),”ungkapnya.
Sebaiknya, Prabowo harus berpikir dan melihat lebih jauh keberadaan akan kehidupan warga yang ada di wilayah perbatasan. Sebab secara jujur, Kabupaten Kepulauan Talaud yang berada di bibir pasific beranda terdepan NKRI, pembangunanya sampai sekarang masih jauh dari harapan.
“Bahkan sangat keterbelakangan dibanding dengan daerah-daerah lainya di Indonesia,”tegasnya. Karena itu, pihaknya mengajak warga Kepulauan Talaud untuk tidak memilih Prabowo Subianto. Karena jelas-jelas begitu terpilih presiden, pemekaran Talaud Selatan (TalSel) bakal tak terealisasi,”tandasnya. Menyikapi hal itu, Ketua Komite Rakyat Militan (Koramil) Talaud for Prabowo-Hatta, Hariono Bowonseet menegaskan bahwa pernyataan Gudson Mauri itu keliru dan kurang mendasar.
Seharusnya dia lebih merekam secara keseluruhan apa yang disebutkan Prabowo.”Pak Prabowo itu bilang kalau itu tujuanya untuk kesejahteraan rakyat kenapa tidak di mekarkan, asalkan luas wilayahnya juga dapat memenuhi persyaratan yang telah diamanatkan dalam perundang-undangan,”ucapnya. Bagi dia, Prabowo itu adalah figur pemimpin bangsa yang akan menjawab kebutuhan rakyat Indonesia.
“Konsep pembangunan daerah maritim serta pembangunan berbasis desa melalui alokasi dana satu desa satu 1 miliar, yang di programkan Prabowo-Hatta, sangat menyentuh masyarakat yang ada di daerah-daerah pelosok seperti Kepulauan Talaud,”kuncinya. (hendra).
Melonguane – Putaran kedua debat calon presiden (capres) republik Indonesia (RI) antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo, Minggu (15/6) tadi malam, telah dilaksanakan. Namun dibalik debat capres itu, warga di perbatasan kepulauan Talaud itu, sangat kecewa dengan pernyataan dari capres Prabowo Subianto.
Pasalnya, saat menjawab pertanyaan dari capres Joko Widodo terkait masalah pemekaran, Prabowo Subianto menjawabnya kurang mendukung pemekaran jika penduduknya dibawah 20 ribu. Karena hal itu sangat membebani kas negara. Terkait hal tersebut, Maminsurung Gudson Mauri (MGM) selaku Koordinator pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Pulau Salibabu khususnya di Kecamatan Kalongan Kepulauan Talaud ketika menghubungi beritamanado Senin, (16/6) semalam mengaku tidak setuju dengan argumentasi dari Prabowo Subianto.
Menurutnya, jawaban atau argumentasi Prabowo itu sangat mengecewakan warga Talaud yang ada di wilayah perbatasan NKRI. Bahkan dinilai begitu terpilih presiden, Prabowo bakal menganulir sejumlah daerah-daerah yang hari ini telah masuk agenda pemerintah yang siap untuk di mekarkan termasuk Kabupaten Talaud Selatan (TalSel),”ungkapnya.
Sebaiknya, Prabowo harus berpikir dan melihat lebih jauh keberadaan akan kehidupan warga yang ada di wilayah perbatasan. Sebab secara jujur, Kabupaten Kepulauan Talaud yang berada di bibir pasific beranda terdepan NKRI, pembangunanya sampai sekarang masih jauh dari harapan.
“Bahkan sangat keterbelakangan dibanding dengan daerah-daerah lainya di Indonesia,”tegasnya. Karena itu, pihaknya mengajak warga Kepulauan Talaud untuk tidak memilih Prabowo Subianto. Karena jelas-jelas begitu terpilih presiden, pemekaran Talaud Selatan (TalSel) bakal tak terealisasi,”tandasnya. Menyikapi hal itu, Ketua Komite Rakyat Militan (Koramil) Talaud for Prabowo-Hatta, Hariono Bowonseet menegaskan bahwa pernyataan Gudson Mauri itu keliru dan kurang mendasar.
Seharusnya dia lebih merekam secara keseluruhan apa yang disebutkan Prabowo.”Pak Prabowo itu bilang kalau itu tujuanya untuk kesejahteraan rakyat kenapa tidak di mekarkan, asalkan luas wilayahnya juga dapat memenuhi persyaratan yang telah diamanatkan dalam perundang-undangan,”ucapnya. Bagi dia, Prabowo itu adalah figur pemimpin bangsa yang akan menjawab kebutuhan rakyat Indonesia.
“Konsep pembangunan daerah maritim serta pembangunan berbasis desa melalui alokasi dana satu desa satu 1 miliar, yang di programkan Prabowo-Hatta, sangat menyentuh masyarakat yang ada di daerah-daerah pelosok seperti Kepulauan Talaud,”kuncinya. (hendra).