Bitung – Sejumlah pejabat Pemkot Bitung diduga tak peduli dengan kegiatan lingkungan hidup. Padahal salah satu slogan yang selama ini selalu didengungkan Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban adalah ramah lingkungan yang notabene masalah lingkungan adalah hal prioritas.
Tapi kenyataannya, slogan itu tak berlaku bagi sejumlah pejabat Pemkot. Buktinya, kegiatan seminar lingkungan hidup yang digelar Kelompok Pecinta Alam (KPA) Katsuwonus Kota Bitung dengan tajuk Katsuwonus Expo enggan dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot.
“Beberapa hari sebelum kegiatan kami menemui beberapa pejabat dengan tujuan hadir sebagai pemateri, mengingat seminar lingkungan hidup ini membicarakan masalah potensi-potensi alam Kota Bitung,” kata salah satu anggota KPA Katsuwonus, Alderik “Engga” Tanus, Kamis (19/6/2014).
Namun Engga mengaku begitu kecewa karena pejabar yang ditemuinya langsung menyatakan tak bersedia hadir tanpa alasan yang jelas. Padahal dirinya telah menjelaskan jika seminar tersebut ingin menampilkan potensi wisata alam yang dimiliki Kota Bitung.
“Tapi tetap saja bliau tak mau hadir tanpa alasan yang jelas,” katanya.
Tak hanya sampai disitu, Engga juga mengaku menemui pejabat lain dengan tujuan sama yakni hadir sebagai pemateri. Tapi jawaban yang sama ia terima kendati dirinya telah menjelaskan soal kegiatan yang tak lain membicarakan masalah lingkungan dan potensi wisata Kota Bitung.
“Kami tak tahu kenapa para pejabat itu tak mau hadir, padahal mereka kami undang hanya untuk memberikan materi,” katanya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Asisten 1 Bagian Pemerintahan dan Kesra Pemkot Bitung, Fabian Kaloh menyatakan sangat menyesalkan tindakan para pejabat yang diundang oleh KPA Katsuwonus tapi tak mau hadir. Apalagi kata dia, undangan itu bertujuan positif yakni masalah lingkungan hidup dan potensi wisata alam Kota Bitung yang memang selama ini menjadi poin yang selalu dibicarakan walikota dan walikota.
“Harusnya pejabat itu tidak seperti itu, kalau memang tak bisa hadir harusnya mengutus perwakilan untuk hadir. Bukan malah membuat penolakan tanpa alasan yang jelas,” kata Kaloh.(abinenobm)
Bitung – Sejumlah pejabat Pemkot Bitung diduga tak peduli dengan kegiatan lingkungan hidup. Padahal salah satu slogan yang selama ini selalu didengungkan Walikota Bitung, Hanny Sondakh dan Wakil Walikota Bitung, Max Lomban adalah ramah lingkungan yang notabene masalah lingkungan adalah hal prioritas.
Tapi kenyataannya, slogan itu tak berlaku bagi sejumlah pejabat Pemkot. Buktinya, kegiatan seminar lingkungan hidup yang digelar Kelompok Pecinta Alam (KPA) Katsuwonus Kota Bitung dengan tajuk Katsuwonus Expo enggan dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot.
“Beberapa hari sebelum kegiatan kami menemui beberapa pejabat dengan tujuan hadir sebagai pemateri, mengingat seminar lingkungan hidup ini membicarakan masalah potensi-potensi alam Kota Bitung,” kata salah satu anggota KPA Katsuwonus, Alderik “Engga” Tanus, Kamis (19/6/2014).
Namun Engga mengaku begitu kecewa karena pejabar yang ditemuinya langsung menyatakan tak bersedia hadir tanpa alasan yang jelas. Padahal dirinya telah menjelaskan jika seminar tersebut ingin menampilkan potensi wisata alam yang dimiliki Kota Bitung.
“Tapi tetap saja bliau tak mau hadir tanpa alasan yang jelas,” katanya.
Tak hanya sampai disitu, Engga juga mengaku menemui pejabat lain dengan tujuan sama yakni hadir sebagai pemateri. Tapi jawaban yang sama ia terima kendati dirinya telah menjelaskan soal kegiatan yang tak lain membicarakan masalah lingkungan dan potensi wisata Kota Bitung.
“Kami tak tahu kenapa para pejabat itu tak mau hadir, padahal mereka kami undang hanya untuk memberikan materi,” katanya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Asisten 1 Bagian Pemerintahan dan Kesra Pemkot Bitung, Fabian Kaloh menyatakan sangat menyesalkan tindakan para pejabat yang diundang oleh KPA Katsuwonus tapi tak mau hadir. Apalagi kata dia, undangan itu bertujuan positif yakni masalah lingkungan hidup dan potensi wisata alam Kota Bitung yang memang selama ini menjadi poin yang selalu dibicarakan walikota dan walikota.
“Harusnya pejabat itu tidak seperti itu, kalau memang tak bisa hadir harusnya mengutus perwakilan untuk hadir. Bukan malah membuat penolakan tanpa alasan yang jelas,” kata Kaloh.(abinenobm)