Tomohon, BeritaManado.com — Masa keemasan atau kejayaan Kota Tomohon masih terkenang diingatan para mantan Birokrat.
Yaitu selang Tahun 2007-2009, yang dimana Kota Bunga ini berkembang sangat cepat, bahkan mendapatkan berbagai penghargaan.
Hal ini disampaikan mantan Birokrat Agust El Paat, Senin (30/11/2020), di Kota Tomohon.
Menurut, mantan Kepala Dinas Keuangan Kota Tomohon ini, keberhasilan pemerintah daerah diukur dari IPM dan pertumbuhan ekonomi.
Pada tahun 2008, IPM Tomohon tertinggi di Sulut, meski masih terbilang Kota Baru, hasil pemekeran dari kabupaten Minahasa.
“Bahkan, selain tertinggi IPM di Sulut, Tomohon juga tercatat pertumbuhan ekonomi diatas pertumbuhan ekonomi nasional, yakni 7.8 persen,” ujarnya.
Tambah Paat, Pada Tahun berikutnya (2009), pertumbuhan ekonomi Tomohon naik lagi menjadi 8,1 persen, namun pada 2019, hanya berada di 6,8 persen
“Padahal kurang lebih 10 Tahun kepemimpinan Wali Kota Jimmy Eman. Ini menandakan Tomohon tidak ada kemajuan, yang ada hanyalah kemunduran. Ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan saat ini tidak untuk mensejahterkan rakyat, namun hanya mensejahterkan keluarga dan kroni-kroninya,” katanya.
El paat menambahkan, ditahun yang sama (2008), Tomohon salah satu kota yang tidak ada stunting dan gizi buruk.
“Hal itu membuat kota Tomohon mendapat predikat kota sehat terbaik di Sulut,” ujar Paat.
Senada, mantan Birokrat lainnya, Eddy Turang, pun menyampaikan prestasi Tomohon lainnya.
Dimana Pada tahun 2007, Tomohon menjadi daerah pertama yang menyelenggara pendidikan dasar 9 Tahun di Sulut.
“Karena pada tahun 2006, kualitas pendidikan Tomohon terbaik di Sulut dan bebas buta aksara,” ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan ini.
Lanjut Turang, pada Tahun 2008, Tomohon mendapatkan penghargaan sebagai kota terbaik dalam tata ruang tingkat Nasional.
“Karena Tomohon satu-satunya kota di Indonesia yang sudah mempunyai Perda tata ruang untuk 50 Tahun dan penghargaan diberikan Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Maka dari itu, keduanya mengajak dalam pilkada Tahun 2020 ini, menjadi momentum untuk mengembalikan Tomohon ke jalan yang benar.
“Figur CSWL adalah satu-satunya jawaban untuk mengembalikan kejayaan Kota Tomohon, agar terwujud kemakmuran masyarakat Kota Tomohon,” tandas keduanya.
(***/Dedy Dagomes)