Manado — Dalam menghadapi beberapa agenda politik seperti pemilihan calon legislatif dan pemilihan Presiden seperti saat ini, banyak sekali pemberitaan hoaks yang sengaja dibuat oleh para pendukung masing-masing calon.
Ketua Umum Pelopor Angkatan Muda Indonesia Perjuangan (PAMI-P), Noldy Pratasis menyebut ini sebagai suatu tantangan kepada pihak kepolisian.
“Itu untuk menekan industri hoaks dalam dunia maya,” ujar Noldy.
Bahkan, Noldy mengusulkan, pihak kepolisian harus bisa bergabung dalam grup media sosial seperti Facebook dan meminta pada pembuat grup agar polisi bisa dijadikan admin.
“Itu agar bisa ikut mengendalikan atau menghapus jika ada isu yang sengaja diciptakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Noldy.
Sementara itu, Kabid humas Polda Sulut, Kombes Pol Ibrahim Tompo, kepada BeritaManado.com mengatakan, masyarakat memang dibebaskan menggunakan media sosial yang kini mulai menjadi kebutuhan di era digital, meski memang harus diingat, ada undang-undang yang mengatur.
“Hoaks iti musuh bersama. Jelas sekarang kita memerangi itu. Kepolisian tidak harus masuk dalam setiap grup karena sekarang kita punya Subdit Cyber Crime, begitu melanggar undang-undang maka ada penindakan oleh krimsus. Jadi cerdas dan bijaklah dalam menggunakan medsos,” jelas Ibrahim.
(sri/Tamura)