MANADO – Plh Kepala Balai Diklat Dinas Koperasi dan UMKM, Ir Victory Palar mengajak peserta diklat dapat mengimplementasikan ilmu kewirausahaan yang diperoleh pada pendidikan dan latihan seminggu yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut.
“Pemuda gereja harus menjadi pelopor kewirausahaan. Banyak lahan namun kurang penggarap. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengusahakan kehidupan yang lebih layak melalui inovasi dan penciptaan lapangan pekerjaan baru,” ujar Palar sesaat sebelum penutupan diklat, Jumat (12/8).
Diingatkan Palar, gereja yang mengemban misi pelayanan spiritual juga dapat mendorong jemaat pada pengembangan kewirausahaan. Membentuk kelompok-kelompok ekonomi kreatif dalam rangka peningkatam kesejahteraan umat.
Harfika Boky, salah-satu peserta diklat dari pemuda KGPM saat diberi kesempatan menyampaikan kesan-kesannya, mengatakan siap mengimplementasikan ilmu yang didapat selama diklat seminggu.
“Tentu tidak sampai disini saja. Sebagai pemuda secara pribadi saya siap mempraktekkan ilmu yang didapat. Kita harus mampu memulai dari hal kecil untuk melakukan pekerjaan besar,” tutur mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsrat semester lima ini.
Harfika mengibaratkan gelas berisi air setengah. Sebelum pelatihan orang pasti mengatakan gelas setengah kosong, namun setelah pelatihan gelas tersebut dikatakan berisi setengah hampir penuh.
“Artinya, banyak peluang namun bagaimana cara kita memanfaatkan peluang yang ada,” pungkasnya. (jry)
MANADO – Plh Kepala Balai Diklat Dinas Koperasi dan UMKM, Ir Victory Palar mengajak peserta diklat dapat mengimplementasikan ilmu kewirausahaan yang diperoleh pada pendidikan dan latihan seminggu yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulut.
“Pemuda gereja harus menjadi pelopor kewirausahaan. Banyak lahan namun kurang penggarap. Ini merupakan tantangan bagi kita untuk mengusahakan kehidupan yang lebih layak melalui inovasi dan penciptaan lapangan pekerjaan baru,” ujar Palar sesaat sebelum penutupan diklat, Jumat (12/8).
Diingatkan Palar, gereja yang mengemban misi pelayanan spiritual juga dapat mendorong jemaat pada pengembangan kewirausahaan. Membentuk kelompok-kelompok ekonomi kreatif dalam rangka peningkatam kesejahteraan umat.
Harfika Boky, salah-satu peserta diklat dari pemuda KGPM saat diberi kesempatan menyampaikan kesan-kesannya, mengatakan siap mengimplementasikan ilmu yang didapat selama diklat seminggu.
“Tentu tidak sampai disini saja. Sebagai pemuda secara pribadi saya siap mempraktekkan ilmu yang didapat. Kita harus mampu memulai dari hal kecil untuk melakukan pekerjaan besar,” tutur mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsrat semester lima ini.
Harfika mengibaratkan gelas berisi air setengah. Sebelum pelatihan orang pasti mengatakan gelas setengah kosong, namun setelah pelatihan gelas tersebut dikatakan berisi setengah hampir penuh.
“Artinya, banyak peluang namun bagaimana cara kita memanfaatkan peluang yang ada,” pungkasnya. (jry)