• Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Tiovina dan Erica Kaunang, Ibu dan Anak yang Punya Prestasi Mentereng di New York
BeritaManado.com: Berita Terkini Manado, Sulawesi Utara
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
Home Berita Utama

“Pak Gub, Pak Wali, Tahan Dirilah!”

by rds
Jumat, 23 September 2011
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 0share
  • 0share
Freddy Harry Sualang

Oleh: Freddy Harry Sualang

MANADO – Ungkapan diatas adalah salah satu dari begitu banyak tanggapan dan pendapat masyarakat terhadap masalah roling pejabat di lingkungan pemerintahan Kota Manado. Begitu banyak pendapat yang dikemukakan masyarakat terhadap masalah ini, yang mendorong penulis sebagai orang yang pernah dalam pemerintahan terdorong untuk menyampaikan beberapa hal.

Pertama,  sebagai pejabat pemerintah seharusnya sadar bahwa sekecil apapun yang kita lakukan pasti selalu diamati oleh masyarakat. Kalau Pak Gub dan Pak Wali mengikuti tanggapan masyarakat termasuk dialog-dialog di media online, pastilah akan terkejut membacanya karena ternyata banyak masyarakat mengikuti dan mengetahui berbagai masalah sampai pada latar belakang masalahnya.Dengan demikian hendaknya sebagai pejabat pemerintah apalagi sebagai orang nomor satu sewajarnya untuk lebih arif dan bijaksana untuk bersikap dan menyampaikan sesuatu. Kota diatas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Kedua, sebahagian besar masyarakat tidak suka dan kecewa kalau melihat Pak Gub dan Pak Wali tidak bersatu. Masyarakat pada hakekatnya tidak senang melihat dua pemimpin kelihatan tidak kompak.Sepertinya masyarakat tidak begitu peduli siapa yang salah dan siapa yang benar dalam masalah rolling pejabat ini. Sebahagian masyarakat langsung berpendapat bahwa yang terjadi ini adalah buntut dari Musda Demokrat beberapa bulan yang lalu.

BERITA TERKAIT:

2024, Sosok Seperti Olly Dondokambey Disebut Masih Dibutuhkan Sulut

Sekian Banyak Penghargaan, Yang Ini Paling Dibanggakan Olly Dondokambey

Masyarakat prihatin karena dengan kejadian ini maka jalannya pemerintahan pasti kembali akan terganggu, padahal pemerintah Kota Menado belum stabil 100 persen akibat selama periode pemerintahan yang lalu, telah mengalami 4 kali pergantian top eksekutif, dari Imba Rogi, ke Abdi Buchari, Abdi Buchari ke Pak Gub SHS, dari Pak Gub ke pak Robby Mamuaya, dan semua orang yang mengerti pemerintahan tahu persis bahwa pemerintahan yang seperti itu pastilah mengalami banyak goncangan dan menimbulkan banyak masalah.

Kota Manado adalah ibukota provinsi tentu sangat strategis kedudukannya, dan apabila Walikota dan Gubernurnya tidak sejalan pastilah akan sangat mengganggu. Ada contoh ketika Pemprov sedang mempersiapkan even WOC dimana pembangunan Gedung tempat pelaksanaan acara WOC sempat tersendat karena waktu itu komunikasi antara Pak Wali dan Pak Gub kurang baik. Untung saja timbul masalah pembangunan pacuan kuda yang akhirnya mendorong PaK Walikota dan Pak Gubernur harus bertemu sehingga semua bisa berjalan dengan baik.

Sebenarnya kalau kita melihat sikap Pak Gubernur dalam masaalah ini, sangatlah positif. Pak Gub memberi contoh konkrit bahwa bupati Minahasa Tenggara Telly Tjangkulung, sampai enam kali bolak balik menghadap Pak Gubernur untuk konsultasi tentang penataan kepala SKPD dan sekab, dan akhirnya bisa selesai. Artinya Pak Gubernur sangat memberi ruang bagi bupati walikota untuk berkonsultasi tentang perangkat pemerintahnya. Kalau kita melihat intensnya pertemuan konsultasi dengan bupati Mitra yang sampai 6 kali, itu berarti yang Pak Gub kehendaki bukan hanya pendekatan aturan semata, tapi sudah pada tingkat pendekatan emosional.

Karena kabupaten Mitra dan 14 daerah lainnya adalah dibawah koordinasi Gubernur, maka tentu harus ada rasa memiliki yang sama antara Gubernur dan para kepala Daerah kabupaten/kota. Artinya agar daerah atau propinsi Sulawesi Utara bisa dinyatakan berhasil, maka kab/kotanya harus lebih dulu berhasil. Pak Gub pasti tidak akan bangga kalau hanya Pemprov yang berhasil sementara kab/kota belum berhasil. Jadi pendekatan yang baik kepada Pak Gubernur pastilah akan membuat semua masalah menjadi lancar dan sukses. Sebagai contoh saja Tahun 2008 ketika 4 daerah pemekaran hendak melakukan pilkada, ada 2 pejabat yang ingin ikut pilkada dengan menjadi calon, karena tingkat popularitas dan elektabilitas mereka cukup tinggi, tapi karena aturan mereka tidak diijinkan.

Tapi ketika Pilkada Tahun 2010 pejabat bupati Bolsel ternyata diijinkan, artinya Pak Gubernur cukup dinamis dalam kebijakannya tinggal tergantung pada pendekatan. Mungkin juga untuk menetapkan sekkab, yang belum memenuhi syarat seperti belum 2 kali memegang jabatan dieselon II, asal pendekatannya bagus, bisa saja terjadi.

Pak Walikota, rasanya sudah punya pengalaman, karena ketika Tahun 2005 dilantik oleh Pak Imba Rogi,kasusnya hampir sama. Waktu itu Pak Vicky adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi, tiba-tiba dilantik menjadi sekkot, dan ternyata tetap Sekkot sampai diganti Imba secara tiba-tiba dari dalam tahanan di Jakarta, dimana Pak Harold Monareh (yang diboyong pak Vicky dari Dispenda Sulut ) ditunjuk menjadi pengganti. Memang posisi sekkot sangat strategis, sekkot adalah jantungnya organisasi pemerintahan, sehingga keharmonisan antara sekkot dan Walikota adalah hal yang prinsip dan sangat penting.

Kalau Walikota dan sekot tidak sejalan lagi maka pastilah sangat buruk bagi pemerintahan. Bagaimanapun seorang walikota sebagai penanggung jawab pemerintahan akan merasa nyaman dan aman kalau didukung oleh Sekertaris Kota yang sejalan dengan kebijakannya. Memang kalau dilihat hubungan kerja antara sekkot dan walikota maka adalah wajar kalau ada walikota yang merasa bahwa dalam penentuan sekkot itu heavy ada ditangan walikota, namun dengan adanya aturan bahwa penetapan sekkot harus mendapat persetujuan gubernur maka tentu saja aturan ini harus dihormati.

Masyarakat berharap agar masaalah ini secepatnya dicari jalan keluarnya, tentu yang paling utama adalah bagaimana supaya aturan bisa ditegakkan dan dihormati oleh semua pihak. Berlarut-larutnya penyelesaian akan membuat jalannya pemerintahan terganggu dan banyak pihak bisa mengalami kerugiandan obsesi Pak Walikota untuk bisa memperoleh WTP mungkin akan terhambat.

Pak Gub dan Pak Wali adalah dua tokoh yang dibanggakan dan menjadi harapan rakyat. Pak Gub, DR Drs S.H. Sarundajang telah menjadi kebanggaan rakyat Sulawesi Utara karena telah membuat daerah ini menjadi begitu terkenal karena berhasil melaksanakan beberapa even internasional, dan rakyat berharap bahwa dalam pemerintahan di periode kedua ini yang masih empat tahun akan lebih konkrit menjalankan program program yang meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengurangi kemiskinan didaerah ini.

Banyak masyarakat yang merasa lucu melihat masaalah ini, karena mereka bingung bagaiman mungkin dua pemimpin dari partai yang sama bisa mempertontonkan sebuah “konflik” yang mestinya tidak mungkin terjadi. Karena kalau melihat sikap Pak Gub, soal soal seperti ini hanya bisa diselesaikan dilapangan tennis. Tapi ketika komunikasi tidak terjadi maka aturan normative yang harus dihadapi. Dan itu berarti martabat Pemerintah Provinsi yang jadi taruhannya.

Sebahagian masyarakat yang tahu kedekatan Pak Gub dan Pak Wali, yang katanya bagaikan guru dan murid tidak percaya kalau masaalah ini tidak bisa diselesaikan dengan baik. Kalau sekarang sang murid sudah makin pintar bermanuver itu harus jadi kebanggaan sang Guru, karena itu berarti guru sudah berhasil mendidiknya. Bisa jadi sang murid akan lebih pintar karena mungkin gurunya bukan hanya satu.

Semoga happy end buat Pak Gub dan Pak Wali.

Berita Terpopuler

  • Bukan Mimpi, Presiden Jokowi Bilang Jalur Kereta Api Makassar-Manado Akan Terwujud
  • Siti Mafirah: Terima kasih Presiden Joko Widodo, Mohon Maaf Gubernur dan Wali Kota
  • Banjir di Manado, 8 Titik Lumpuh, Basarnas Terjunkan Tim Evakuasi
  • Gotong-Royong Tangani Banjir, Ruben Saerang Sesalkan Ada Oknum Mengusik Pemerintah
  • 5 Orang Meninggal dan 1.021 Mengungsi pada Bencana Alam di Manado, Siang Ini Kepala BNPB Turun Langsung ke Lapangan
  • Olly Dondokambey Bilang Mulai Kini Wali Kota Manado Bisa Tidur Nyenyak
  • Politisi Cantik Ini Siapkan Kamar Hotel dan Makanan Buat Warga Terdampak Banjir Manado
  • Laporan Bandara Sam Ratulangi: Tujuh Penerbangan Delay, Tiga Dialihkan
  • 8 Rumah Terdampak Longsor di Kairagi, 2 Orang Meninggal dan 43 Warga Mengungsi




Berita Terbaru

  • Gereja Santu Petrus Lansot Ditahbiskan, Ini Pesan Uskup Rolly Untu
    Minggu, 29 Januari 2023
  • PT MSM TTN Peduli Bencana Alam di Minut, Salurkan Bantuan Bahan Pokok Bagi Warga Terdampak
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Kodim 1309/Manado Kerahkan Seluruh Personil, Bantu Revitalisasi Akses Jalan Alternatif
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Karang Taruna Bitung Bergerak Galang Bantuan Bencana Manado
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Jerry Sambuaga Sebut Digitalisasi Tidak Terhindarkan, Kemendag punya Target Tuntaskan 1000 Pasar
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Relawan Sedulur Jokowi dan GPMN Bagikan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Beri Pengalaman di Dunia Kerja, BRI Buka Program Magang Generasi Bertalenta
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • Wali Kota Andrei Angouw Beri Semangat kepada Kwarda Pramuka Peduli Sulut
    Sabtu, 28 Januari 2023
  • HBL Foundation Kolaborasi dengan BNPB dan Kodam XIII/Merdeka Bantu Korban Bencana di Manado
    Sabtu, 28 Januari 2023




  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 0share
Tags: abdi buchariFreddy Harry Sualanggubernur sulutimbajimmy rimba rogilumentutRobby MamuajaRobby Mamuayasarundajangsh sarundajangSHSSinyo Harry SarundajangVecky LumentutvickyVicky Lumentutwalikota manado
Please login to join discussion

Kategori

Ads

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Info IKLAN
  • Tiovina dan Erica Kaunang, Ibu dan Anak yang Punya Prestasi Mentereng di New York
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2022 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Kota Bitung
  • Kota Tomohon
  • Minahasa
  • Minsel
  • Minut
  • Mitra
  • Agama dan Pendidikan
  • Bisnis dan Ekonomi
  • COVID19
  • Sangihe, Talaud, Sitaro
  • Bolmong Raya
  • Kota Kotamobagu
  • Boltim
  • Ragam
  • Berita Terpopuler
  • Indeks Berita

© 2008-2022 PT. Berita Manado Communication. All rights reserved.