Minut, BeritaManado.com – Kasus kematian misterius seorang pensiunan ASN asal Desa Kolongan Tatempangan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara (Minut) turut menjadi perhatian Paimpuluan Wewene Tonsea Sulut.
Jumat (17/6/2022), akademisi DR Peggy Mekel SE MA dan budayawan Lydia Katuuk BS Psy sebagai pengurus dari Paimpuluan Wewene Tonsea Sulut yang diketuai Anggota DPR RI Adriana Dondokambey itu, mengunjungi rumah duka almarhumah Shirley Najoan (60) yang meninggal dunia pada Selasa (14/6/2022), usai menjalani perawatan di RS Sentra Medika Minut selama 5 hari.
Perwakilan organisasi perempuan adat itu dibuat terkejut mendengar keterangan keluarga almarhumah serta foto dan video kondisi tubuh jenazah yang punya luka lebam di sekujur tubuh bahkan beberapa bekas sayatan dan cambuk.
“Kami mengecam tindakan kekerasan dan mengutuk keras kejadian ini. Kami mendesak agar aparat hukum menangani kasus ini dengan serius,” tegas Peggy Mekel sebagai Sekretaris Umum Paimpuluan Wewene Tonsea Sulut.
Peggy Mekel juga meminta agar DPRD Sulut bergerak mendorong penuntasan kasus yang tengah berproses di Polres Minut itu, terlebih Komisi IV DPRD Sulut yang bermitra dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulut.
Pada komisi tersebut, juga tergabung legislator Agustin Kambey yang juga merupakan pengurus Paimpuluan Wewene Tonsea Sulut.
Kecaman terhadap dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpah Shirley Najoan juga disampaikan Koordinator Bidang Seni dan Budaya Lidya Katuuk.
“Kami kaum perempuan mengecam keras perbuatan amoral ini. Korban memar sekujur tubuh, muntah dan mengeluarkan kotoran karena penganiayaan tersebut. Perempuan secara kodrati mempunyai hak untuk bahagia dan dihargai, apalagi begitu banyak perempuan pencari nafkah seperti ibu ini. Mari kita bergerak mengawal kasus ini, jangan sampai terhenti begitu saja,” ujar Katuuk.
Sebelumnya diberitakan, pada tanggal 9 Juni 2022, korban SN dibawa oleh suaminya Ferry Taroreh ke RS Sentra Medika di jalan Ir Soekarno, Minut dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Lima hari kemudian, korban Shirley meninggal dunia, dan keluarga meminta untuk membawa pulang jenazah untuk dimandikan dan formalin di rumah.
Tak disangka, saat hendak dimandikan, petugas pemandi jenazah mendapati luka lebam di tubuh korban sehingga keluarga memilih untuk melakukan otopsi.
Sementara itu, anak korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Minut dengan terlapor adalah suami korban, Ferry Taroreh.
(Finda Muhtar)