NOLDY LAMALO
Manado – Diakhir rapat paripurna penyampaian Ranperda Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sulawesi Utara hasil prakarsa DPRD yang dihadiri Gubernur Olly Dondokambey, Senin (25/4/2016), Ketua DPRD Sulut Andrei Angouw membacakan nama-nama anggota DPRD yang akan duduk di Panitia Khusus (Pansus) DPRD pembahas Ranperda BUMD.
Menarik, diantara nama-nama yang dibacakan hasil usulan fraksi-fraksi DPRD tidak ada nama Noldy Lamalo, anggota Fraksi Restorasi Nurani untuk Keadilan (F-RNK). Pasalnya, Noldy Lamalo adalah Wakil Ketua Komisi 2 yang memprakarsai Ranperda BUMD. Lamalo bahkan dipercayakan Komisi 2 membacakan usulan Ranperda BUMD pada rapat paripurna internal DPRD pekan lalu.
Noldy Lamalo tak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena merasa disepelekan Ketua F-RNK, Felly Runtuwene. Lamalo menyayangkan keputusan menempatkan personil di Pansus BUMD tidak melalui mekanisme rapat fraksi.
“Saya kecewa karena keputusan menempatkan anggota fraksi di Pansus tidak dirapatkan terlebih dahulu. Ketua fraksi harus demokratis, jangan otoriter hanya menunjuk sesuka hati,” jelas Lamalo kepada sejumlah wartawan usai rapat paripurna.
Ketua F-RNK, Felly Runtuwene dikonfirmsi wartawan menyayangkan sikap Noldy Lamalo. “Mestinya dapur sendiri jangan dibuka untuk umum,” singkat Runtuwene.
Diketahui, F-RNK DPRD Sulut diisi 5 personil dari gabungan 3 partai, yakni: Felly Runtuwene dan Nori Supit dari Partai NasDem, Denny Sumolang dan Bart Senduk dari PKPI dan Noldy Lamalo dari Partai Hanura. F-RNK mengusulkan Felly Runtuwene dan Denny Sumolang sebagai anggota Pansus BUMD. (jerrypalohoon)