Melonguane – Bukanya membantu kaum warga lemah melainkan memeras rakyatnya.”Kira-kira begitula ungkap dari kalangan kaum proletar.
Betapa tidak, pelaksanaan ujian CPNS formasi umum maupun Honda K2 baru-baru ini, dihiasi dengan janji-janji dusta.
Pasalnya, sejumlah peserta CPNS yang namanya tak lolos ujian, sekarang mereka sedang mengancam akan melaporkan sejumlah oknum pejabat ke pihak yang berwajib. Menyusul beberap oknum pejabat terancam dilaporkan itu berinisial YP dan ML.
Kejadian ini berawal saat mengikuti ujian CPNS.
Merasa ingin lulus, mereka janjikan oleh beberapa oknum pejabat tertentu dengan kompensasi dimintakan uang Rp.20 juta karena ada hubungan dekat dengan orang di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) setempat. Bahkan informasi yang berhasil dihimpun, selain oknum pejabat itu, ada juga oknum pimpinan DPRD yang meminta uang dari peserta tes CPNS tadi, dengan janji akan meluluskan menjadi CPNS tersebut.
Meski uang sudah diberikan oleh para CPNS itu, baik kepada pimpinan DPRD maupun pejabat itu dengan nilai rata-rata Rp20 juta per orang, namun impian untuk lulus masuk CPNS ternyata hanya janji belaka karena nama mereka itu tetap tidak ada dalam pengumuman kelulusan CPNS.
Oleh keluarga perserta CPNS tak tinggal diam, mereka pun menuntut menagih kembali uang yang diminta oleh oknum pejabat ataupun oknum pimpinan DPRD setempat karena dianggap ingkar janji.“Kami harus menagih kembali uang yang diminta itu, kalau tidak kami akan bawah masalah ini ke pihak kepolisian,”ungkap salah satu korban peserta CPNS yang meminta namanya tak dipublikasikan.
Sementara itu pejabat yang berinisial YP ketika konfirmasi langsung membantah.“Jujur saya tak pernah meminta uang sepeser pun kepada peserta CPNS terkait kelulusan mereka,”tegasnya.
Justru menurutnya, ia sendiri selama ini telah sama-sama berjuang di pusat untuk bagaimana terus berupaya agar kuota penerimaan CPNS di kabupaten Talaud ditambah.“Jadi tidak benar jika saya meminta uang guna meluluskan bagi perserta CPNS,”pungkasnya.
Terkait permasalahan itu, Kepala BKDD Talaud, Drs. Siloam Angkuma SmHk MSi berhasil dikonfirmasi beritamanado (28/05) kemarin mengaku, sampai detik ini pihaknya tidak pernah menyuruh siapapun untuk meminta uang kepada peserta yang ikut tes CPNS. “Jika ada oknum-oknum yang sengaja mencatut nama saya atau instansi BKDD untuk meminta uang terkait kelulusan CPNS harus perlu diusut,”tegas Angkuma. (hendra).
Melonguane – Bukanya membantu kaum warga lemah melainkan memeras rakyatnya.”Kira-kira begitula ungkap dari kalangan kaum proletar.
Betapa tidak, pelaksanaan ujian CPNS formasi umum maupun Honda K2 baru-baru ini, dihiasi dengan janji-janji dusta.
Pasalnya, sejumlah peserta CPNS yang namanya tak lolos ujian, sekarang mereka sedang mengancam akan melaporkan sejumlah oknum pejabat ke pihak yang berwajib. Menyusul beberap oknum pejabat terancam dilaporkan itu berinisial YP dan ML.
Kejadian ini berawal saat mengikuti ujian CPNS.
Merasa ingin lulus, mereka janjikan oleh beberapa oknum pejabat tertentu dengan kompensasi dimintakan uang Rp.20 juta karena ada hubungan dekat dengan orang di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) setempat. Bahkan informasi yang berhasil dihimpun, selain oknum pejabat itu, ada juga oknum pimpinan DPRD yang meminta uang dari peserta tes CPNS tadi, dengan janji akan meluluskan menjadi CPNS tersebut.
Meski uang sudah diberikan oleh para CPNS itu, baik kepada pimpinan DPRD maupun pejabat itu dengan nilai rata-rata Rp20 juta per orang, namun impian untuk lulus masuk CPNS ternyata hanya janji belaka karena nama mereka itu tetap tidak ada dalam pengumuman kelulusan CPNS.
Oleh keluarga perserta CPNS tak tinggal diam, mereka pun menuntut menagih kembali uang yang diminta oleh oknum pejabat ataupun oknum pimpinan DPRD setempat karena dianggap ingkar janji.“Kami harus menagih kembali uang yang diminta itu, kalau tidak kami akan bawah masalah ini ke pihak kepolisian,”ungkap salah satu korban peserta CPNS yang meminta namanya tak dipublikasikan.
Sementara itu pejabat yang berinisial YP ketika konfirmasi langsung membantah.“Jujur saya tak pernah meminta uang sepeser pun kepada peserta CPNS terkait kelulusan mereka,”tegasnya.
Justru menurutnya, ia sendiri selama ini telah sama-sama berjuang di pusat untuk bagaimana terus berupaya agar kuota penerimaan CPNS di kabupaten Talaud ditambah.“Jadi tidak benar jika saya meminta uang guna meluluskan bagi perserta CPNS,”pungkasnya.
Terkait permasalahan itu, Kepala BKDD Talaud, Drs. Siloam Angkuma SmHk MSi berhasil dikonfirmasi beritamanado (28/05) kemarin mengaku, sampai detik ini pihaknya tidak pernah menyuruh siapapun untuk meminta uang kepada peserta yang ikut tes CPNS. “Jika ada oknum-oknum yang sengaja mencatut nama saya atau instansi BKDD untuk meminta uang terkait kelulusan CPNS harus perlu diusut,”tegas Angkuma. (hendra).