Manado – Cerita menarik dibalik pelaksanaan Musda KNPI Sulut ke 13 yang digelar di ruang serba guna kantor Balai Kota Manado sejak Senin (12/10/15) hingga Selasa (13/10/15) hari ini.
Dari berbagai pengakuan kader-kader Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang tidak lain merupakan peserta dalam Musda yang nantinya akan memilih ketua DPD KNPI Sulut masa perode 2015-2018, praktek money politik dijadikan sarana bargaining para calon.
“Pasaran sekarang, 1 suara 5 juta. Biasanya sapa yang kasih lebih besar, dia yang akan menang,” kata beberapa sumber kepada BeritaManado yang meminta namanya tidak dipublis.
Hal ini pun sempat dibantah ketua DPD KNPI Sulut, Jackson Kumaat yang akan segera mengakhiri masa kepemimpinan dan menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pertarungan di Musda ke 13 ini.
“KNPI adalah organisasi ideologi. Jadi tidak ada yang seperti itu. Silakan cek saja siapa yang main uang,” kata pria yang akrab disapa Jacko.
Sementara itu Abdila, wakil sekretaris Ansor Sulut mengatakan, pelaksanaan Musda ini selain mempertanggungjawabkan kepengurusan yang akan dimisioner, tapi hal terpenting dalam Musda yakni memilih pemimpin yang mampu menunjukkan perannya dalam merangkul semua OKP di Sulut untuk bersama eksis dalam pembangunan daerah.
“Masalah money politik, menurut saya itu tidak penting. Karena bagi kami pemuda Ansor, dikesempatan Musda ini kita akan mengevaluasi kinerja pengurus sebelumnya dan yang paling penting memilih siapa pemuda terbaik yang ada saat ini untuk memimpin KNPI Sulut. Harapan kami, lewat KNPI seluruh elemen organisasi pemuda bersatu untuk berkontribusi positif demi kemajuan daerah,” tandas Abdila. (leriandokambey)