Amurang, BeritaManado — Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sejak setahun yang lalu melaksanakan program pengembangan kluster inovasi daerah berbasis Kelapa.
Dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diketahui sebagai daerah terbesar penghasil Kelapa di Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dr. Ir. Ophir Sumule DEA, selaku Direktur Sistem Inovasi, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti kepada BeritaManado.com, beberapa waktu saat dijumpai di Kantor Bupati Minsel.
“Jadi program ini tentang bagaimana akan menghasilkan produk-produk unggulan daerah yang berbasis pada komoditas Kelapa. Dan akan dikembangkan produk yang berbasis pada pengembangan sabut olahan,” kata Ophir Sumule.
Dijelaskannya, produk-produk ini akan bisa digunakan dalam industri farmasi, industri energi dan industri pertambangan yang menggunakan arang aktif. Dan akan ada juga minuman sehat dari air Kelapa dan banyak lagi.
“Kami mendorong agar semuanya ini segera diindustrialisasikan. Jadi tidak hanya menghasilkan buah Kelapa, tapi juga membangun industri yang berdasarkan pada sabut Kelapa, industri Pariwisata, industri Pangan dan lain sebagainya,” terang Ophire Sumule.
Ditambahkannya, industri ini diharapkan akan tumbuh di daerah. Oleh karena itu, yang menjadi instrumen keberhasilannya adalah berapa banyak industri kecil yang dibangun, yang berdiri.
“Akan diketahui pula, berapa banyak serapan tenaga kerja yang diperoleh dari adanya pemanfaatan teknologi. Dan akan terus dilatih tenaga kerja lokal Minsel dalam Akademi Komunitas, untuk menunjang kegiatan ini,” pungkas Ophire Sumule.
(TamuraWatung)
Amurang, BeritaManado — Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sejak setahun yang lalu melaksanakan program pengembangan kluster inovasi daerah berbasis Kelapa.
Dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) diketahui sebagai daerah terbesar penghasil Kelapa di Indonesia.
Pernyataan tersebut diungkapkan Dr. Ir. Ophir Sumule DEA, selaku Direktur Sistem Inovasi, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti kepada BeritaManado.com, beberapa waktu saat dijumpai di Kantor Bupati Minsel.
“Jadi program ini tentang bagaimana akan menghasilkan produk-produk unggulan daerah yang berbasis pada komoditas Kelapa. Dan akan dikembangkan produk yang berbasis pada pengembangan sabut olahan,” kata Ophir Sumule.
Dijelaskannya, produk-produk ini akan bisa digunakan dalam industri farmasi, industri energi dan industri pertambangan yang menggunakan arang aktif. Dan akan ada juga minuman sehat dari air Kelapa dan banyak lagi.
“Kami mendorong agar semuanya ini segera diindustrialisasikan. Jadi tidak hanya menghasilkan buah Kelapa, tapi juga membangun industri yang berdasarkan pada sabut Kelapa, industri Pariwisata, industri Pangan dan lain sebagainya,” terang Ophire Sumule.
Ditambahkannya, industri ini diharapkan akan tumbuh di daerah. Oleh karena itu, yang menjadi instrumen keberhasilannya adalah berapa banyak industri kecil yang dibangun, yang berdiri.
“Akan diketahui pula, berapa banyak serapan tenaga kerja yang diperoleh dari adanya pemanfaatan teknologi. Dan akan terus dilatih tenaga kerja lokal Minsel dalam Akademi Komunitas, untuk menunjang kegiatan ini,” pungkas Ophire Sumule.
(TamuraWatung)