Oleh: Masry Paturusi, Ketua Aliansi LSM Peduli HIV-AIDS (ALPHA) Sulut
Manado – Data menunjukkan dalam bulan April 2012 telah mencapai 1033 kasus HIV-AIDS. Dengan rincian penderita HIV sebanyak 375 orang dan AIDS 658 orang. Penderita terbanyak adalah laki-laki 606 orang dan perempuan 427 orang. Cara penularan yang dominan masih terlihat pada hubungan seksual , faktor resiko terbesar adalah dari heteroseksual 80% (823 orang) dan dari pengguna Napza suntik 10% (104 orang) ditambah heteroseksual dengan pasangan IDU sebesar 2% ( 20 orang).
Dari total penderita HIV dan AIDS di Sulawesi Utara, prosentase terbesar ada di Kota Manado yaitu 40% atau sebanyak 412 orang dengan rincian 130 orang menderita HIV dan 282 orang sudah menderita AIDS.
Apakah kondisi ini akan dibiarkan saja, yang nantinya akan menjadi “bom waktu” bagi kota Manado? Ingat fenomena gunung es, WHO menetapkan “satu yang muncul dipermukaan , seratus masih tersembunyi dibawah permukaan”. Itu berarti 412 orang ditemukan saat ini, tapi masih 41,200 orang yang tersembunyi, yang belum terdeteksi, yang berkeliaran kesana kemari tanpa disadari oleh yang bersangkutan menularkan kepada yang lain atau tanpa kita sadari kita sudah tertular.
Sangat mengerikan bila tidak segera secara bersama kita mencegahnya dan menanggulaginya. Marilah semua stakeholder di kota tercinta ini, baik itu Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Manado, SKPD terkait, LSM, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, dan Legislatif menjadi Warga Kota Peduli AIDS dibawah komando Walikota Manado selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Manado. One Team One Spirit! Manado Siaap 389!. (jrp)