Bitung – Kota Bitung adalah salah satu wilayah di Sulut yang tetap bisa mempertahankan kerukunan dan toleransi antar umat bergama. Kendati setiap saat ada segelintir oknum yang coba untuk mengusik dan merusak tolerasi yang telah terbina dari generasi ke genersi.
“Mewujudkan kerukunan dan kedamaian adalah tugas sepanjang masa. Terus menerus. Dengan tekun dan sabar harus terus kita upayakan,” kata Novie N T Tangkudung Caleg PKPI untuk DPRD Provinsi Sulut Dapil Kota Bitung-Minut.
Not to be taken fo granted kata Tangkudung karena masayarakat Kota Bitung adalah masyarakat majemuk, sehingga memperkuat toleransi dan harmoni menjadi tugas bersama yang tidak akan pernah berakhir. “Kemajemukan, bagaimanapun senantiasa sarat dengan akar konflik dan perbedaan,” kata Bendahara DP PKPI Kota Bitung ini.
Oleh karena itu, kata dia sebagai masyarakat majemuk haruslah mengembangkan sikap saling memberi dan menerima, dan harus pula suka membangun konsensus dan kesepakatan. Dengan sikap tenggang rasa dan hormat-menghormati mesti senantiasa diperkuat.
“Para pemuka agama mesti berada di depan, untuk menjadi dan memberi contoh. Para pemimpin, utamanya pemimpin umat beragama, diharapkan terus memberikan bimbingan dan edukasi, bukan hasutan dan provokasi,” katanya.
Untuk itu ia mengajak agar semua pihak menggunakan hati dan pikiran, bukan emosi dan kekerasan. “Dengan demikian toleransi di Kota Bitung akan terus terjaga,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Kota Bitung adalah salah satu wilayah di Sulut yang tetap bisa mempertahankan kerukunan dan toleransi antar umat bergama. Kendati setiap saat ada segelintir oknum yang coba untuk mengusik dan merusak tolerasi yang telah terbina dari generasi ke genersi.
“Mewujudkan kerukunan dan kedamaian adalah tugas sepanjang masa. Terus menerus. Dengan tekun dan sabar harus terus kita upayakan,” kata Novie N T Tangkudung Caleg PKPI untuk DPRD Provinsi Sulut Dapil Kota Bitung-Minut.
Not to be taken fo granted kata Tangkudung karena masayarakat Kota Bitung adalah masyarakat majemuk, sehingga memperkuat toleransi dan harmoni menjadi tugas bersama yang tidak akan pernah berakhir. “Kemajemukan, bagaimanapun senantiasa sarat dengan akar konflik dan perbedaan,” kata Bendahara DP PKPI Kota Bitung ini.
Oleh karena itu, kata dia sebagai masyarakat majemuk haruslah mengembangkan sikap saling memberi dan menerima, dan harus pula suka membangun konsensus dan kesepakatan. Dengan sikap tenggang rasa dan hormat-menghormati mesti senantiasa diperkuat.
“Para pemuka agama mesti berada di depan, untuk menjadi dan memberi contoh. Para pemimpin, utamanya pemimpin umat beragama, diharapkan terus memberikan bimbingan dan edukasi, bukan hasutan dan provokasi,” katanya.
Untuk itu ia mengajak agar semua pihak menggunakan hati dan pikiran, bukan emosi dan kekerasan. “Dengan demikian toleransi di Kota Bitung akan terus terjaga,” katanya.(abinenobm)