Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Manado 2015-2020 akan dilaksanakan kurang lebih enam bulan kedepan lebih tepatnya 9 Desember mendatang. Meskipun belum ada pasangan calon yang secara resmi ditetapkan oleh partai politik yang memiliki hak mengusung, namun beberapa figur mulai menunjukkan diri untuk maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Hal ini dapat terlihat dari nama-nama yang muncul dalam penjaringan yang dilakukan oleh beberapa partai politik dan media sosialisasi yang digunakan.
Belum adanya calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang resmi diusung oleh partai politik, tidak menutup ruang bagi masyarakat untuk menilai setiap figur yang telah menyatakan diri bertarung pada Pilkada Manado 2015-2020.
Penilaian masyarakat terhadap figur-figur tersebut bervariasi antara satu dan lainnya, bahkan ada yang telah menentukan pilihan kepada salah satu figur yang dianggap mampu membawa kemajuan daerahnya.
Ada masyarakat pemilih yang menetapkan pilihan karena menilai figur tersebut memiliki kepribadian jujur, bersih, merakyat, cerdas, berpengalaman, dan memiliki rekam jejak yang baik.
Selain penilaian yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat pula yang lebih dipengaruhi oleh pilihan dari orang tua atau keluarga maupun pimpinan institusi tempat pemilih bernaung. Bahkan lebih dari itu, terdapat pemilih yang secara terang-terangan menyatakan akan memilih kandidat yang memberikan uang atau sembako (money politic).
Fenomena perilaku pemilih yang ada pada saat ini menunjukkan bahwa para kandidat yang akan maju dalam Pilkada Manado 2015-2020 harus mampu memahami perilaku dari masyarakat pemilih menjadi hal yang sangat penting dalam rangka memenangkan Pilkada kedepan. Siapapun pemenang dalam pertarungan tersebut, diharapkan mampu membawa Manado lebih baik
Penulis: Melki Kumaat, pemerhati politik Kota Manado
(Kandidat Doktor Komunikasi Politik Universitas Padjajaran Bandung)