Mitra, BeritaManado.com – Situasi di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali mencekam, Jumat malam (25/3/2016) sekitar pukul 11.00 wita. Sejumlah kelompok pemuda di desa itu terlibat baku pukul atau perkelahian ketika sedang mengikuti acara malam.
Aksi brutal pun semakin meluas setelah sekitar pukul 01.00 wita dini hari tadi, Sabtu (26/3/2016) para pemuda yang bertikai terlibat saling kejar-kejaran. Tak sampai disitu, aksi saling serang dengan menggunakan batu, panah wayer serta bom ikan pecah yang kemudian berjung pada pembakaran 5 unit rumah sekitar pukul 05.00 wita.
“Sebanyak 8 orang warga menjadi korban bom ikan dan panah wayer, satu diantaranya ibu hukum tua Desa Basaan. Para korban langsung dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ungkap Camat Ratatotok Hesky Kumesan, kepada Beritamanado.com, Sabtu (26/3/2016).
Lanjut dijelaskan Kumesan, aksi perkelahian yang berujung pada tindakan anarkis itu dipicu perselisihan antar pemuda. “Jadi saat itu ada acara muda mudi, tiba-tiba saja terjadi perkelahian kemudian meluas hingga saling serang dengan batu, panah wayer, bom ikan dan berujung pada pembakaran rumah warga,” kata Hesky.
Pihak kepolisian dari Polsek Ratatotok yang tiba di lokasi saat kejadian sudah berupaya melakukan pengamanan dan meredam aksi para pemuda ini. Hanya saja upaya pihak kepolsian tak dihiraukan sehingga kericuhan semakin meluas.
“Situasi mulai kondusif setelah 300-an aparat kemanan dari TNI dan Polri diturunkan untuk melakukan pengamanan,” terang Kumesan sembari menambahkan, bahwa aparat akan terus melakukan pengamanan hingga situasi benar-benar aman dan terkendali.
Sementara itu, Bupati James Sumendap SH yang tiba sekitar pukul 06.30 wita pagi tadi bersama Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung langsung melakukan dialog dengan masyarakat setempat.
“Kepada seluruh masyarakat Basaan Raya agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis, jaga kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan dan persatuan sebagai warga Minahasa Tenggara,” tegas Bupati James Sumendap.
Senada dengan Bupati, Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung menyatakan akan menidak tegas para pelaku. “Ada yang bertindak anarkis saya perintahkan untuk di tembak di tempat,” tegas Kapolda.
Lanjut Kapolda, bagi para keluarga agar tidak menahan dan menyembunyikan apabila ada keluarga yang akan diamankan untuk diproses hukum karena ikut terlibat pada kericuhan itu. “Di Desa Basaan Raya juga tidak boleh ada kegiatan atau acara malam selama 6 bulan,” tutup Kapolda. (rulansandag)
Mitra, BeritaManado.com – Situasi di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) kembali mencekam, Jumat malam (25/3/2016) sekitar pukul 11.00 wita. Sejumlah kelompok pemuda di desa itu terlibat baku pukul atau perkelahian ketika sedang mengikuti acara malam.
Aksi brutal pun semakin meluas setelah sekitar pukul 01.00 wita dini hari tadi, Sabtu (26/3/2016) para pemuda yang bertikai terlibat saling kejar-kejaran. Tak sampai disitu, aksi saling serang dengan menggunakan batu, panah wayer serta bom ikan pecah yang kemudian berjung pada pembakaran 5 unit rumah sekitar pukul 05.00 wita.
“Sebanyak 8 orang warga menjadi korban bom ikan dan panah wayer, satu diantaranya ibu hukum tua Desa Basaan. Para korban langsung dilarikan ke Puskesmas dan rumah sakit. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” ungkap Camat Ratatotok Hesky Kumesan, kepada Beritamanado.com, Sabtu (26/3/2016).
Lanjut dijelaskan Kumesan, aksi perkelahian yang berujung pada tindakan anarkis itu dipicu perselisihan antar pemuda. “Jadi saat itu ada acara muda mudi, tiba-tiba saja terjadi perkelahian kemudian meluas hingga saling serang dengan batu, panah wayer, bom ikan dan berujung pada pembakaran rumah warga,” kata Hesky.
Pihak kepolisian dari Polsek Ratatotok yang tiba di lokasi saat kejadian sudah berupaya melakukan pengamanan dan meredam aksi para pemuda ini. Hanya saja upaya pihak kepolsian tak dihiraukan sehingga kericuhan semakin meluas.
“Situasi mulai kondusif setelah 300-an aparat kemanan dari TNI dan Polri diturunkan untuk melakukan pengamanan,” terang Kumesan sembari menambahkan, bahwa aparat akan terus melakukan pengamanan hingga situasi benar-benar aman dan terkendali.
Sementara itu, Bupati James Sumendap SH yang tiba sekitar pukul 06.30 wita pagi tadi bersama Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung langsung melakukan dialog dengan masyarakat setempat.
“Kepada seluruh masyarakat Basaan Raya agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkis, jaga kekompakan, kebersamaan, kekeluargaan, persaudaraan dan persatuan sebagai warga Minahasa Tenggara,” tegas Bupati James Sumendap.
Senada dengan Bupati, Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung menyatakan akan menidak tegas para pelaku. “Ada yang bertindak anarkis saya perintahkan untuk di tembak di tempat,” tegas Kapolda.
Lanjut Kapolda, bagi para keluarga agar tidak menahan dan menyembunyikan apabila ada keluarga yang akan diamankan untuk diproses hukum karena ikut terlibat pada kericuhan itu. “Di Desa Basaan Raya juga tidak boleh ada kegiatan atau acara malam selama 6 bulan,” tutup Kapolda. (rulansandag)