Manado, BeritaManado.com — Semua tahu, Idul Ada adalah simbol pengorbanan.
Dalam kepercayaan umat Muslim, Idul Adha diperingati karena kesetiaan Nabi Ibrahim kepada Allah.
Ibrahim, Siti Hajar dan anaknya Ismail adalah keluarga yang menghambakan dan mengharapkan ridho dari Tuhannya.
Kini, bangsa Indonesia sedang bergelut dengan pandemi.
Virus Covid-19 begitu menular sehingga Idul Adha tidak semeriah tahun sebelumnya.
Namun, di sinilah umat diajak untuk ikhlas.
Antropolog Universitas Sam Ratulangi, Mahyudin Damis mengatakan, keikhlasan Nabi Ibrahim mengorbankan anaknya kepada Allah seyogianya diimani di masa-masa sulit ini.
“Saat itu, Tuhan menguji kesetiaan dan kesolehan Nabi Ibrahim AS. Dan Dia (Ibrahim) ikhlas memberi. Tuhan melihat kesungguhan Ibrahim menjalankan perintahNya,” kata Mahyudin kepada BeritaManado.com, Selasa (20/7/2021).
Pengorbanan dan ikhlas, lanjut Mahyudin, sepatutnya dipraktikkan masyarakat.
Caranya dengan berbagi kepada sesama jika memiliki kelebihan.
Apalagi saat ini banyak yang terdampak PPKM, bahkan tidak sedikit melakukan isolasi mandiri.
“Beri sedikit dari yang kita punya. Itulah arti berkurban yang akan dicatat indah oleh malaikat,” beber Mahyudin.
Damis menjelaskan, taat dengan semua anjuran pemerintah juga bagian dari kepatuhan demi keselamatan jiwa dan keluarga.
“Disiplin protokol kesehatan itu, demi kepentingan semua orang bukan hanya kita. Ini juga ibadah,” bebernya.
Ia menambahkan, kesalehan Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail AS semestinya menjadi spirit semua elemen dalam menghadapi cobaan yang sedang mengekang.
(Alfrits Semen)