Manado, BeritaManado.com — Desakan untuk mundur dari posisi Wakil Rakyat terus berdatangan kepada Wakil Ketua DPRD Sulut James Arthur Kojongian (JAK).
Salah satunya datang dari Admin Kawanua Informal Meeting (KIM) Max F Wilar yang mendesak James Arthur Kojongian (JAK) karena telah mempertontonkan sikap Amoral.
“Wakil Rakyat yang mempertontonkan Dekadensi Moral harus meninggalkan jabatan Wakil Rakyat,” katanya.
Terlebih, tambah Max Wilar, JAK juga memegang jabatan penting di keagamaan.
“Presbiter yang amoral harus digembalakan secara khusus. Selama penggembalaan dia harus dibebaskan dari tugas-tugas presbiterial,” tegas Wilar.
Lebih lanjut dikatakan Wilar, akan lebih mulia jika JAK mundur sebelum diberhentikan.
“Lebih bagus ia melepaskan jabatan presbiterial secara sukarela,” katanya.
Sebelumnya, Teranyar, Gerakan Perempuan Sulut (GPS) Lawan Kekerasan Perempuan dan Anak, Senin (1/2/2021) mendatangi DPRD Sulut guna menyampaikan sejumlah tuntutan mereka.
Dikatakan koordinator aksi Ruth Ketsia mereka menuntut James Arthur Kojongian (JAK) mundur dari anggota DPRD Sulut.
“Rekaman video amatir yang beredar sangat menyakiti hati dan perasaan perempuan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Kejadian ini juga telah melahirkan beragam persepsi negatif terkait konstruksi sosial-budaya terhadap posisi perempuan dalam tatanan keluarga dan bermasyarakat. Serta peristiwa ini sungguh sangat memalukan dan mencoreng citra Lembaga DPRD Sulut,” ungkap Ruth Ketsia.
Ditambahkan Ketsia, perbuatan JAK sebagai pejabat di lembaga terhormat, seharusnya menjadi panutan perilaku moral dan beretika.
“Kejadian ini telah menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam bentuk (KDRT) dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sulut,” ujarnya.
(AnggawiryaMega)