Bitung, BeritaManado.com – Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (31/10/2022).
Rakor itu digelar secara virtual dipimpin Mendagri, Tito Karnavian dihadiri Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, Kapolres Bitung, AKBP Alam Kusuma S Irawan, Dandim 1030/Bitung, Letkol Arm Yoki Feriandi MHam, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bitung, Fauzal SH MH dan Sekretaris Daerah Kota Bitung, Rudy Theno.
Dalam Rakor, Tito menyampaikan, sebulan terakhir mengalami kenaikan angka inflasi walaupun masih relatif landai yakni di angka 5,95.
“Bukan untuk menakut-nakuti namun untuk antisipasi agar tidak terjadi krisis/inflasi bukan hanya untuk pemerintah pusat tapi juga daerah,” kata Tito.
Tito menyampaikan, melihat beberapa negara di benua Eropa terutama yang mengalami krisis dan inflasi yang sangat tinggi.
Sehingga dalam Rakor, Tito memberikan kesempatan kepada Badan Pusat Statistik (BPS) untuk menyampaikan data perubahan harga komoditi serta Badan Pangan Nasional mengenai intervensi apa yg dilakukan Badan Pangan.
Juga Kementrian Perdagangan tren apa yang sedang naik dan intervensi apa yang dilakukan menteri perdagangan serta intervensi apa yang dilakukan Menteri Pertanian dan saran apa yang perlu dilakukan oleh daerah.
Deputi BPS menyampaikan penyumbang harga varietas pangan bervariasi dari seluruh Provinsi. Beras menjadi komoditas penyumbang kenaikan harga di 34 provinsi. Minyak goreng di 31 provinsi dan gula pasir di 2 provinsi serta daging sapi 18 propinsi.
BPS juga menampilkan data indeks perkembangan harga kabupaten/kota penyumbang harga komoditas pangan (bervariasi) MTD, maka 318 kabupaten/kota minyak goreng.
Dibuat clustering terkait wilayah perkembangan harga di 10 kab/kota atau ampel tertinggi kenaikan harganya dan 10 kabupaten/kota penurunan tertinggi Jambi, Sultra, Sumut, Riau di pulau Jawa dan Luar Jawa.
Usai Rakor, Wali Kota langsung mengarahkan untuk penerapan di daerah dengan memaksimalkan peran Forkopimda plus yang masuk dalam TPID Kota Bitung, terutama dalam program pengendalian yang ada seperti pasar murah dan lain lain.
“Juga tolong dibuat grafik per item secara detail mengenai komoditi yang ada agar lebih memudahkan untuk dikontrol pergerakan harganya,” kata Maurits.
Hadir juga dalam Rakor itu sejumlah pejabat Pemkot Bitung seperti Kepala Dinas Sosial, Lady Ambat, Kepala Dinas Pertanian, Kadis Perdagangan, Kaban Keuangan, Kabag SDA, Kabag Ekonomi dan yang mewakili KPD terkait.
(***/abinenobm)