Manado – Seminggu lebih duduk di gedung cengkih, Wakil ketua DPRD Sulut dari Partai Demokrat Marthen Manopo telah menanam ‘benih permusuhan’ dengan wartawan.
Pada rapat pimpinan DPRD, Kamis (18/9/2014) siang, Manopo mengeluhkan keberadaan wartawan yang kerap berada di ruangan fraksinya.
Pernyataan tersebut sempat didengar beberapa wartawan.
Namun kepada salah-satu wartawan, Manopo menyangkal apa yang didengar oleh wartawan.
“Justru saya ingin Sekretariat Dewan memperhatikan kesejahteraan para wartawan. Saya pertanyakan soal ruang pers. Tidak benar terkait saya larang wartawan masuk ruang FPD,” kilah Manopo.
Konfirmasi Sekretaris DPD Partai Demokrat Sulut ini pun balik dijawab oleh para wartawan yang mendengar langsung.
“Kami mendengar langsung. Bahkan sejumlah anggota dewan yang mendengar langsung pernyataan pak Manopo tidak membantahnya. Kalau memang tidak gerah dengan aktifitas pers, mengapa ngacir saat hendak dikonfirmasi para wartawan,” tandas Gunde, Salindeho dan Tinungki.
Diketahui, sebelumnya diberitakan beberapa wartawan mendengarkan langsung keluhan Manopo atas keberadaan wartawan yang menurutnya sering masuk di ruang fraksi Partai Demokrat.
“Saya mau tanya jam-jam berapa wartawan melakukan wawancara. Saya harus telepon Sekretaris DPRD dulu, apakah wartawan ada di ruangan FPD (Fraksi Partai Demokrat, red),” tanya Manopo dengan mimik kesal
Pernyataan Manopo tersebut dinilai berlebihan. Menurut Ketua wartawan Deprov Martino Limpong, selama ini wartawan tidak pernah masuk ruangan-ruangan fraksi tanpa seijin anggota dewan. (jerrypalohoon)