Manado – Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk memantapkan kerukunan antara umat beragama di Sulut terus dilakukan setelah sebelumnya terus melakukan sosialisasi di sejumlah kabupaten/kota di Sulut, Biro Kesra dibawah pimpinan dr Kartika Devi Tanos, melakukan kunjungan kerja sekaligus study banding kerukunan umat beragama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir pekan lalu.
“Dipilihnya daerah tersebut karena NTT menempati peringkat pertama di Indonesia dalam indeks kerukunan umat beragama,” jelas dr Kartika Devi yang turut didampingi Kabag Agama, Nundung Pudul dan Kasubag Agama, Lefina F Pangkey, Minggu (36/03).
Tak tanggung-tanggung, Devi Tanos juga mengajak perwakilan dari BKSAUA Sulut, masing-masing Pdt Dr Hein Arina.M.Th (Presidium Protestan), Drs KH Abdul Wahab Abd Gafur (Presidium Islam), Drs. Ridwan Sofian (Presidium Budha), Ir. Suryono MT (Presidium Hindu), Felix Tulung (Anggota Katolik ) dan Sontje Charles Tilung (anggota Konghucu). Sedangkan personil dari Komisi IV DPRD Sulut terdiri dari Inggried Sondakh, Rita Lamusu, Lucia Taroreh, Nory Supit, Yongki Limen, serta Herry Tombeng.
Di Kupang, rombongan dari Sulut diterima langsung oleh Pemprov NTT beserta sejumlah tokoh agama dan sempat mengunjungi monumen gong perdamaian.
“Dalam pertemuan ini kedua daerah bertukar pikiran dan pengalaman mengenai kiat-kiat merekatkan kerukunan antar umat beragama. Disadari bersama bahwa kerukunan ini merupakan suatu kekuatan daerah untuk menuju pembangunan masyarakat yang sejahtera,” ujar dr Kartika Devi.
Pentingnya kerukunan umat beragama menurut Devi Tanos memberikan dampak positif akan iklim investasi maupun pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang saling menghargai antara pemeluk agama lainnya.
“Sulut sendiri mengambil banyak hal positif dari Kupang, demikian pula sebaliknya. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan segenap elemen masyarakat bersama pemerintah kunci keberhasilan terciptanya hidup rukun dan damai berlandaskan kasih Torang Samua Ciptaan Tuhan,” jelas Devi Tanos yang juga adalah istri Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw. (***/Rizath Polii)
Manado – Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk memantapkan kerukunan antara umat beragama di Sulut terus dilakukan setelah sebelumnya terus melakukan sosialisasi di sejumlah kabupaten/kota di Sulut, Biro Kesra dibawah pimpinan dr Kartika Devi Tanos, melakukan kunjungan kerja sekaligus study banding kerukunan umat beragama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir pekan lalu.
“Dipilihnya daerah tersebut karena NTT menempati peringkat pertama di Indonesia dalam indeks kerukunan umat beragama,” jelas dr Kartika Devi yang turut didampingi Kabag Agama, Nundung Pudul dan Kasubag Agama, Lefina F Pangkey, Minggu (36/03).
Tak tanggung-tanggung, Devi Tanos juga mengajak perwakilan dari BKSAUA Sulut, masing-masing Pdt Dr Hein Arina.M.Th (Presidium Protestan), Drs KH Abdul Wahab Abd Gafur (Presidium Islam), Drs. Ridwan Sofian (Presidium Budha), Ir. Suryono MT (Presidium Hindu), Felix Tulung (Anggota Katolik ) dan Sontje Charles Tilung (anggota Konghucu). Sedangkan personil dari Komisi IV DPRD Sulut terdiri dari Inggried Sondakh, Rita Lamusu, Lucia Taroreh, Nory Supit, Yongki Limen, serta Herry Tombeng.
Di Kupang, rombongan dari Sulut diterima langsung oleh Pemprov NTT beserta sejumlah tokoh agama dan sempat mengunjungi monumen gong perdamaian.
“Dalam pertemuan ini kedua daerah bertukar pikiran dan pengalaman mengenai kiat-kiat merekatkan kerukunan antar umat beragama. Disadari bersama bahwa kerukunan ini merupakan suatu kekuatan daerah untuk menuju pembangunan masyarakat yang sejahtera,” ujar dr Kartika Devi.
Pentingnya kerukunan umat beragama menurut Devi Tanos memberikan dampak positif akan iklim investasi maupun pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang saling menghargai antara pemeluk agama lainnya.
“Sulut sendiri mengambil banyak hal positif dari Kupang, demikian pula sebaliknya. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan segenap elemen masyarakat bersama pemerintah kunci keberhasilan terciptanya hidup rukun dan damai berlandaskan kasih Torang Samua Ciptaan Tuhan,” jelas Devi Tanos yang juga adalah istri Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw. (***/Rizath Polii)