Amurang—Seiring berada diluar daerah, sekaligus lagi memperjuangkan Minahasa Selatan ke pusat, maka banyak kepala SKPD di Kabupaten Minsel jarang ngantor. Padahal, banyak warga yang ingin berurusan dengan SKPD tersebut. Akibatnya, banyak yang mandek lantaran tak ada yang ditemui.
Simon Ottay, pemerhati pembangunan Minahasa Selatan kepada beritamanado.com, Senin tadi siang membenarkannya. ‘’Ya, saya sangat kecewa dengan pembantu-pembantunya Bupati Christiany Eugenia Paruntu. Maksudnya, kepala SKPD yang dipilih bupati. Pasalnya, seiring akan melakukan pembicaraan serta usulan-usulan tentang Minsel. Eh tahu-tahu tak bisa ketemu,’’ ujar Ottay agak kecewa.
Menurutnya, dirinya kecewa setiap kali ingin ketemu dengan Kepala SKPD tapi tak bisa bertemu. Katanya lagi berada diluar daerah, atau masih berada di Manado.
‘’Inikah pembantu-pembantu terbaik bupati Tetty Paruntu. Baginya, saya katakan bahwa pembantu bupati tidak loyal lagi terhadap atasannya. Dan ini terbukti, setiap bupati berada di luar daerah mereka juga tidak ada di kantor. Apa alasannya, sehingga mereka juga ikut menghilang,’’ kata Ottay yang juga mantan anggota DPRD Minsel ini.
Kata Ottay, supaya semua kepala SKPD bersinergi. Maka, usulnya supaya bupati segera melaksanakan roling. Ada banyak kepala SKPD yang terus terang malas.
‘’Mungkin, mereka tak mau ketemu lagi dengan saya. Dikira, saya ingin minta uang kepada mereka. Tak hanya kepala SKPD, sampai-sampai PNS yang hanya pelaksana pun enggan bertemu dengannya. Ada apa ini, sehingga kepala SKPD-nya tak ngantor. PNS pun ikut malas bertemu dengannya. Sekali lagi, semuanya tergantung pilihan ibu bupati. Sebab, yang ingin Minsel lebih baik adalah mengganti pejabat-pejabat yang AIS (Asal Ibu Senang),’’ ungkap Ottay. (and)
Amurang—Seiring berada diluar daerah, sekaligus lagi memperjuangkan Minahasa Selatan ke pusat, maka banyak kepala SKPD di Kabupaten Minsel jarang ngantor. Padahal, banyak warga yang ingin berurusan dengan SKPD tersebut. Akibatnya, banyak yang mandek lantaran tak ada yang ditemui.
Simon Ottay, pemerhati pembangunan Minahasa Selatan kepada beritamanado.com, Senin tadi siang membenarkannya. ‘’Ya, saya sangat kecewa dengan pembantu-pembantunya Bupati Christiany Eugenia Paruntu. Maksudnya, kepala SKPD yang dipilih bupati. Pasalnya, seiring akan melakukan pembicaraan serta usulan-usulan tentang Minsel. Eh tahu-tahu tak bisa ketemu,’’ ujar Ottay agak kecewa.
Menurutnya, dirinya kecewa setiap kali ingin ketemu dengan Kepala SKPD tapi tak bisa bertemu. Katanya lagi berada diluar daerah, atau masih berada di Manado.
‘’Inikah pembantu-pembantu terbaik bupati Tetty Paruntu. Baginya, saya katakan bahwa pembantu bupati tidak loyal lagi terhadap atasannya. Dan ini terbukti, setiap bupati berada di luar daerah mereka juga tidak ada di kantor. Apa alasannya, sehingga mereka juga ikut menghilang,’’ kata Ottay yang juga mantan anggota DPRD Minsel ini.
Kata Ottay, supaya semua kepala SKPD bersinergi. Maka, usulnya supaya bupati segera melaksanakan roling. Ada banyak kepala SKPD yang terus terang malas.
‘’Mungkin, mereka tak mau ketemu lagi dengan saya. Dikira, saya ingin minta uang kepada mereka. Tak hanya kepala SKPD, sampai-sampai PNS yang hanya pelaksana pun enggan bertemu dengannya. Ada apa ini, sehingga kepala SKPD-nya tak ngantor. PNS pun ikut malas bertemu dengannya. Sekali lagi, semuanya tergantung pilihan ibu bupati. Sebab, yang ingin Minsel lebih baik adalah mengganti pejabat-pejabat yang AIS (Asal Ibu Senang),’’ ungkap Ottay. (and)