
Bitung—Warga Wangurer Kecamatan Girian meminta agar pemilik tanah dan perusahaan menghentikan pembuangan limbah bungkil di lingkungan I Kelurahan Wangurer. Pasalnya, sudah ada delapan warga yang menjadi korban akibat terjatuh kedalam limbah bungkil yang mengakibatkan kulit melepuh.
“Kami mohon jangan lagi buang limbah di lingkungan I agar tidak ada korban, apalagi sebagian besar yang menjadi korban adalah anak-anak seperti cucu saya Dahlan Lahia (8) yang masih dirawat di RSUP Prof Kandouw,” kata salah satu warga Kelurahan Girian Weru I Lingkungan 3 Kecamatan Girian, Mani Lahia (60).
Opa Lahia sendiri mengatakan, lokasi timbunan yang dijadikan tempat pembuangan limbah bungkil itu dijadikan warga sebagai jalan alternantif. Namun rupanya tanpa sepengetahuan warga ada perusahaan yang membuang limbah sembarangan dan mencelakakan warga.
“Jika pembuangan tetap dilakukan kami akan menggelar demo dan itu sudah kami sepakati, jangan sampai ada lagi warga yang menjadi korban seperti cucu saya,” katanya.
Sementara itu, Humas PT Agro Makmur Raya (AMR), Erwin yang dihubungi Kamis (27/9) tetap tidak mengakui jika pihaknya yang membaung limbah bungkil di lingkungan I Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian. “Kami tidak pernah membuang limbah di Wangurer karena limbah bungkil kami jual,” katanya.
Ia sendiri menduga angkutan yang mereka gunakan mengangkut limbah bungkil bersikap nakal dan membuangnya ke lokasi tersebut tanpa sepengetahuan perusahaan. Mengingat pihaknya menggunakan jasa angkutan dari pihak ketiga untuk mengangkut limbah milik mereka.
“Kendaraan yang kami pergunakan kami sewa dari pihak ketiga, seperti truk PT Sari Grup dan truk Dinas Kebersihan,” katanya.(enk)