AMURANG—Anggota DPRD Minsel, Karel H Lakoy meminta Bupati Christiany Eugenia Paruntu (CEP) untuk mengevaluasi para guru yang ada di semua kecamatan. Lebih khusus, guru yang telah ditempatkan di SKPD yang ada. Sebab, ternyata Minsel masih kekurangan guru.Namun demikian, banyak ‘oemar bakrie’ banyak yang lompat pagar. Dipandang perlu, mereka langsung memegang jabatan struktural di SKPD bersangkutan.
‘’Ada banyak ‘oemar bakrie’ di Minsel lompat pagar. Bahkan, mereka tak mau lagi kembali ke habitatnya. Padahal, guru di Minsel masih sangat kekurangan. Namun demikian, setiap ada roling selalu saja ada guru yang ditarik menjadi staf ataupun mendapat jabatan di SKPD,’’ tanya Lakoy kepada sejumlah media cetak dan online Selasa (27/09) tadi.
Menurut Lakoy, bahwa seharusnya ibu bupati dapat melihat hal diatas. Para guru di Minsel jangan dibiarkan memegang jabatan di SKPD. Kecuali itu, SKPd dimaksud adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Namun disini, banyak ternyata guru berada di SKPD yang bukan Dikpora. Misalnya, di sekretariat daerah dan lainnya.
‘’Saya melihat, hal diatas dipaksakan. Sebab ternyata, dari sekian banyak PNS (guru, red) di Minsel mereka lebih memilih lompat pagar. Ketimbang harus mengajar di depan murid. Lebih heran lagi, ada guru ditempatkan di Dinas Pertanian dan Peternakan. Dengan demikian, ibu bupati harus mengevaluasi siapa-siapa guru dimaksud,’’ tegas Lakoy.
Ditambahkan personil dari Fraksi Partai Folkar ini, bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel bersama BKDD Minsel jangan tidur. ‘’Ini juga karena, Dikpora Minsel dan BKDD Minsel dianggap tidur. Sebab, ternyata banyak juga guru yang telah lompat pagar. Harusnya, kedua instansi diatas langsung melarangnya,’’ pungkas mantan aktifis lingkungan hidup ini. (ape)