Manado – Sesuai fungsinya, keberadaan trotoar seharusnya digunakan oleh para pejalan kaki agar tidak berjalan diatas badan jalan. Hal ini juga untuk menghindari resiko tertabrak kendaraan bermotor.
Namun pemandangan trotoar yang beralih fungsi sebagai lahan parkir, dapat disaksikan di trotoar depan RS Siloam yang terletak di ruas Jalan Sam Ratulangi Manado, Sulut.
Ratusan kendaraan roda dua yang diduga pengunjung RS Siloam tersebut berjejer seenaknya menutupi badan trotoar. Alhasil, para pejalan kaki terpaksa mengitari halaman RS Siloam ataupun turun ke badan jalan saat akan melintas.
Menyikapi hal ini Staf Ahli Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI wilayah Sulut, Toar Komaling menyesalkan buruknya Manajemen RS Siloam.
“Kami menyesalkan buruknya manajemen pengelola RS Siloam yang tak mampu menyediakan lahan parkir sehingga merugikan hak para pejalan kaki, seharusnya mereka membangun bangunan bertingkat sebagai lahan parkir roda dua,” ujar Komaling kepada BeritaManado.com. (risat)
Manado – Sesuai fungsinya, keberadaan trotoar seharusnya digunakan oleh para pejalan kaki agar tidak berjalan diatas badan jalan. Hal ini juga untuk menghindari resiko tertabrak kendaraan bermotor.
Namun pemandangan trotoar yang beralih fungsi sebagai lahan parkir, dapat disaksikan di trotoar depan RS Siloam yang terletak di ruas Jalan Sam Ratulangi Manado, Sulut.
Ratusan kendaraan roda dua yang diduga pengunjung RS Siloam tersebut berjejer seenaknya menutupi badan trotoar. Alhasil, para pejalan kaki terpaksa mengitari halaman RS Siloam ataupun turun ke badan jalan saat akan melintas.
Menyikapi hal ini Staf Ahli Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI wilayah Sulut, Toar Komaling menyesalkan buruknya Manajemen RS Siloam.
“Kami menyesalkan buruknya manajemen pengelola RS Siloam yang tak mampu menyediakan lahan parkir sehingga merugikan hak para pejalan kaki, seharusnya mereka membangun bangunan bertingkat sebagai lahan parkir roda dua,” ujar Komaling kepada BeritaManado.com. (risat)