MITRA, BeritaManado.com – Lagi-lagi sorotan disampaikan masyarakat terhadap kualitas pekerjaan proyek fisik (Samisade) berupa revitalisasi pemukiman atau pengaspalan jalan desa di wilayah Minahasa Tenggara (Mitra).
Di Kecamatan Touluaan tepatnya di Desa Lobu Satu, Jaga 3 dan Desa Poniki Kecamatan Pasan, pekerjaan proyek jalan desa dikeluhkan warga setempat dikarenakan hasil pekerjaannya sangat buruk.
Menurut penuturan warga dari Desa Poniki dan Desa Lobu, hasil pekerjaan proyek revitalisasi jalan desa di wilayah itu asal jadi alias caberes.
“Material yang digunakan sudah dingin dan tidak memadai. Aspal tidak rata dan sudah pasti akan cepat hancur. Mohon pihak terkait memperhatikan proyek jalan ini,” ujar Dyna, warga Desa Lobu Satu.
Disisi lain, warga menduga telah terjadi kong kalingkong atau permainan antara pihak kontraktor dan pengawas proyek.
“Harus diselidiki. Yang begini kadang ada permainan. Karena kontraktor ingin untung banyak, makanya kerja asal jadi,” tegas warga yang enggan namanya dipublikasikan ke media.
Personil Komisi B DPRD Mitra Royke Pelleng, Temmy Naray dan Vanda Rantung, tegas menyatakan akan menindaklanjuti keluhan warga Touluaan dan Pasan itu.
“Kami (DPRD Mitra, red) akan turun lapangan untuk mengecek apa yang menjadi keluhan masyarakat,” tegas Pelleng.
Sementara itu, Naray dan Rantung meminta masyarakat untuk ikut mengawasi setiap proyek yang sedang dan sementara dikerjaan di daerah ini.
“Kalo masih ada pekerjaan proyek yang tidak beres, silahkan sampaikan pasti akan kami tindaklanjuti,” imbau keduanya.
Naray pun menegaskan akan merekomendasikan agar perusahaan yang bersangkutan di-black list apabilah terbukti ada permainan dengan pengawas. (ruland sandag)