Manado – Pasca bencana banjir bandang yang menerjang beberapa waktu lalu, kinerja Legislator Manado disorot. Pasalnya para wakil rakyat dinilai lemah dalam menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat korban bencana. Dari 25 anggota DPRD kota Manado hanya segelintir yang terjun langsung membantu masyarakat saat terjadi bencana.
“Hanya segelintir wakil rakyat yang terjun ke lapangan untuk membantu kami, tapi itupun ada maunya alias pencitraan saja, jadi tidak sepenuhnya tulus membantu. Kami juga heran melihat kinerja wakil rakyat kami, lemah dalam mengawasi kinerja Pemkot saat menyalurkan bantuan korban bencana alam,” ujar Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (GMPI) Sulut, Pengasihan Susanto Amisan kepada beritamanado.
Dirinya juga meminta kepada Legislator tetap bekerja sebagaimana tugasnya walaupun kantor DPRD belum berfungsi normal, jangan berdiam diri saja. (risat)
Manado – Pasca bencana banjir bandang yang menerjang beberapa waktu lalu, kinerja Legislator Manado disorot. Pasalnya para wakil rakyat dinilai lemah dalam menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi rakyat korban bencana. Dari 25 anggota DPRD kota Manado hanya segelintir yang terjun langsung membantu masyarakat saat terjadi bencana.
“Hanya segelintir wakil rakyat yang terjun ke lapangan untuk membantu kami, tapi itupun ada maunya alias pencitraan saja, jadi tidak sepenuhnya tulus membantu. Kami juga heran melihat kinerja wakil rakyat kami, lemah dalam mengawasi kinerja Pemkot saat menyalurkan bantuan korban bencana alam,” ujar Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (GMPI) Sulut, Pengasihan Susanto Amisan kepada beritamanado.
Dirinya juga meminta kepada Legislator tetap bekerja sebagaimana tugasnya walaupun kantor DPRD belum berfungsi normal, jangan berdiam diri saja. (risat)