Langowan – Patung kanak-kanak yesus tetap akan pada ukurannya dan tidak akan berubah menjadilebih besar sampai kapanpun. Itulah hal yang dapat dilihat secara kasat mata dalam setiap Hari Raya Natal. Namun dalam aplikasinya pada kehidupan sehari-hari, Yesus yang seharusnya menjadi yang terbesar dalam kehidupan manusia, justeru dari tahun ke tahun sengaja dibuat lebih kecil oleh kesombongan manusia.
Itulah penggalan kalimat pada renungan Misa Malam Natal yang disampaikan Pator Frans Rares MSC, Selasa (24/12/2013) kemarin di Gereja Katolik Paroki St. Petrus Langowan. Rares menjelaskan bahwa kenyataan apa yang dilakukan anak-anak dan orang dewasa sangat bertolak belakang. Kalau ditanya kepada anak-anak hadiah apa yang akan diberikan kepada kanak-kanak Yesus di kandang natal? Maka secara spontan mereka akan membawa bingkisan.
“Namun apa yang akan terjadi jika pertanyaan yang sama ditujukan kepada orang dewsa. Sikap bingung tak tahu mau buat apa lebih memungkinkan terjadi. Maka berdiri sambil mengagumi keindahan dekorasi kandang natal menjadi satu-satunya yang bisa dilakukan orang dewasa selain berdoa. Penting untuk diingat, bahwa Yesus layak mendapatkan hadiah terbaik dari kita umat manusia yaitu hati yang tulus dan terbuka bagi kedatangannya,” kata Rares. (Frangki Wullur)
Langowan – Patung kanak-kanak yesus tetap akan pada ukurannya dan tidak akan berubah menjadilebih besar sampai kapanpun. Itulah hal yang dapat dilihat secara kasat mata dalam setiap Hari Raya Natal. Namun dalam aplikasinya pada kehidupan sehari-hari, Yesus yang seharusnya menjadi yang terbesar dalam kehidupan manusia, justeru dari tahun ke tahun sengaja dibuat lebih kecil oleh kesombongan manusia.
Itulah penggalan kalimat pada renungan Misa Malam Natal yang disampaikan Pator Frans Rares MSC, Selasa (24/12/2013) kemarin di Gereja Katolik Paroki St. Petrus Langowan. Rares menjelaskan bahwa kenyataan apa yang dilakukan anak-anak dan orang dewasa sangat bertolak belakang. Kalau ditanya kepada anak-anak hadiah apa yang akan diberikan kepada kanak-kanak Yesus di kandang natal? Maka secara spontan mereka akan membawa bingkisan.
“Namun apa yang akan terjadi jika pertanyaan yang sama ditujukan kepada orang dewsa. Sikap bingung tak tahu mau buat apa lebih memungkinkan terjadi. Maka berdiri sambil mengagumi keindahan dekorasi kandang natal menjadi satu-satunya yang bisa dilakukan orang dewasa selain berdoa. Penting untuk diingat, bahwa Yesus layak mendapatkan hadiah terbaik dari kita umat manusia yaitu hati yang tulus dan terbuka bagi kedatangannya,” kata Rares. (Frangki Wullur)