AMURANG—Kasus Rabies atau digigit anjing gila di Kabupaten Minahasa Selatan tinggi. Pasalnya, dari hasil laporan warga Pakuure Kinamang, Ny Aneke Sangkoy, warga setempat meninggal akibat terserang rabies.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Minsel Martje M Pontoh kepada beritamanado, Jumat (30/12) membenarkan hal diatas. ‘’Benar, kasus rabies di Minsel termasuk tinggi. Sebab, ada beberapa kasus serupa langsung dilaporkan langsung meninggal. Memang sempat juga diantar ke rumah sakit. Tetapi, hanya selang beberapa hari korban langsung meninggal,’’ ujar Pontoh.
Menurut Pontoh, pihaknya langsung turun ke TKP dalam hal ini di Desa Pakuure Kinamang Kecamatan Tenga setelah mendapat kabar. Tak hanya itu saja, pihaknya melakukan penyuluhan pemeliharaan tentang penyakit rabies.
‘’Maksudnya, penyuluhan berupa bagaimana cara rabies menular pada manusia pasca digigit anjing gila. Termasuk bagaimana cara penanganannya. Ini yang paling penting disini dan P2PL pun tak henti-hentinya melakukan penyuluhan kepada warga. Bukan hanya di Desa Pakuure Kinamang saja,’’ katanya.
Ditambahkannya, sebelumnya pasien yang kita curigai setelah digigit anjing. Apakah dia sudah positif rabies atau tidak. Termasuk, warga harus cepat melapor. Sebab, bila benar-benar positif. Rabies sangat cepat menyebar kedalam tubuh manusia.
‘’Maka dari itu, kita masyarakat dihimbau untuk selalu waspada akan gigitan anjing. Bila terjadi, maka dihimbau langsung antar ke rumah sakit terdekat. Jangan hanya dirawat sesuka kita. Harus ada pertolongan ke rumah sakit,’’ ungkap Pontoh. (ape)
AMURANG—Kasus Rabies atau digigit anjing gila di Kabupaten Minahasa Selatan tinggi. Pasalnya, dari hasil laporan warga Pakuure Kinamang, Ny Aneke Sangkoy, warga setempat meninggal akibat terserang rabies.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Minsel Martje M Pontoh kepada beritamanado, Jumat (30/12) membenarkan hal diatas. ‘’Benar, kasus rabies di Minsel termasuk tinggi. Sebab, ada beberapa kasus serupa langsung dilaporkan langsung meninggal. Memang sempat juga diantar ke rumah sakit. Tetapi, hanya selang beberapa hari korban langsung meninggal,’’ ujar Pontoh.
Menurut Pontoh, pihaknya langsung turun ke TKP dalam hal ini di Desa Pakuure Kinamang Kecamatan Tenga setelah mendapat kabar. Tak hanya itu saja, pihaknya melakukan penyuluhan pemeliharaan tentang penyakit rabies.
‘’Maksudnya, penyuluhan berupa bagaimana cara rabies menular pada manusia pasca digigit anjing gila. Termasuk bagaimana cara penanganannya. Ini yang paling penting disini dan P2PL pun tak henti-hentinya melakukan penyuluhan kepada warga. Bukan hanya di Desa Pakuure Kinamang saja,’’ katanya.
Ditambahkannya, sebelumnya pasien yang kita curigai setelah digigit anjing. Apakah dia sudah positif rabies atau tidak. Termasuk, warga harus cepat melapor. Sebab, bila benar-benar positif. Rabies sangat cepat menyebar kedalam tubuh manusia.
‘’Maka dari itu, kita masyarakat dihimbau untuk selalu waspada akan gigitan anjing. Bila terjadi, maka dihimbau langsung antar ke rumah sakit terdekat. Jangan hanya dirawat sesuka kita. Harus ada pertolongan ke rumah sakit,’’ ungkap Pontoh. (ape)