Manado, BeritaManado.com — Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Yarnedi Mulyadi S.I.P., M.H memimpin upacara dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2023.
Upacara berlangsung di lapangan Makorem 131/Santiago, Jalan Sam Ratulangi No.33, Wenang Utara, Kota Manado, Jumat (10/11/2023).
Pada upacara tersebut Kasrem membacakan amanat tertulis Menteri Sosial RI Tri Rismaharini.
Hari Pahlawan ke-78 ini diperingati dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”.
Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan moderen yang kian nyata.
“Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral,” ujar Mensos.
Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan Bangsa dan Negara.
Masih menurut Mensos, dalam amanat tertulisnya tersebut ia juga mengatakan, ancaman dan tantangan ini akan ditaklukan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945.
“Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena pahlawan bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,” kata Mensos.
Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.
“Para pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora,” tegas Mensos.
Dengan hanya berbekal bambu runcing, para pahlawan dalam pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya.
Rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero nusantara, semuanya melebur menjadi satu “Merdeka atau Mati”.
Bersyukur saat ini, semangat untuk berantas kebodohan dan perangi kemiskinan dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri.
“Bersama kita bangun usaha ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,” ucap Kolonel Inf Yarnedi Mulyadi saat membacakan amanat tertulis.
(***/srisurya)