
Manado, BeritaManado.com — Kecaman keras datang dari Gerakan Perempuan Sulut (GPS).
GPS berang karena karangan bunga yang dikirimkan ke Kantor DPRD Provinsi (Deprov) Sulut diduga dibuang.
Koordinator GPS, Ruth Ketsia mengatakan, karangan bunga tersebut ditujukan kepada DPD I dan Fraksi Golkar di gedung cengkeh.
Menurut Ruth Ketsia, pesan dalam karangan bunga merupakan ungkapan hati sejumlah organisasi perempuan di Sulut yang berduka cita atas matinya rasa kemanusiaan Golkar Sulut karena mengaktifkan kembali James Arthur Kojongian (JAK) sebagai ketua harian.
“Itu keprihatinan kami yang dituangkan dalam karangan bunga. Suara dan sikap kami dalam mengkritik kebijakan Partai Golkar,” kata Ruth Ketsia kepada BeritaManado, Senin (22/3/2021).
Menurut dia, ekspresi GPS lewat karangan bunga murni sebagai aksi demokrasi yang diatur dalam undang-undang.
Terlebih kata dia, kedatangan mereka tidak anarkis apalagi memancing keributan.
“Jadi kalau itu dibuang, sama saja pelecehan demokrasi, pelehan terhadap hak-hak rakyat dalam menyampaikan pendapat. Kami akan usut ini,” tegas Ruth.
Ruth menduga aksi ini ada campur tangan dari pihak tertentu.
“Pasti disengaja. Siapa yang membuang, dia biadab. Kami akan cari tahu dan mempermasalahkan ini,” tandasnya.
(Alfrits Semen)