MANADO – Saat membuka acara Diklat Teknis Penyusunan Renstra-SKPD Tahun 2011-2015 Provinsi Sulut dan Lounching Sistem Aplikasi Data, di Badan Diklat Provinsi Sulut, Selasa (4/10), Wagub Djouhari Kansil langsung “menyemprot” beberapa SKPD yang utusannya terlambat hadir pada acara pembukaan. Sambil memegang daftar hadir, satu-persatu setiap SKPD dipanggilnya oleh mantan Kaban Diklat ini dan ternyata ada sekitar enam SKPD yang hingga usai pembukaan baru nampak batang hidungnya.
SKPD tersebut yaitu Dinas Diknas, Badan Narkoba Provinsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Sekretariat Korpri dan Biro Umum. Kaban Diklat Roosje Kalangi yang duduk berdampingan dengan Kepala Bapeda Dr. Noldy Tuera di meja pimpinan diperintahkan untuk segera menghubungi kepala SKPD yang tidak hadir termasuk utusannya.
Kansil mengatakan “mengingat pentingnya kegiatan ini, mestinya semua SKPD yang diundang hadir tepat waktu, bukan seperti saat ini acara pembukaan sudah selesai mereka baru tiba. Karena itu saya minta agar Kaban Diklat mengontrol keseriusan mereka selama mengikuti diklat ini. Laporkan jika ada peserta yang pulang,” tegasnya.
Ia menambahkan, tanpa perencanaan yang baik maka tujuan yang ingin dicapai akan mubasir. “Mengapa kita harus lakukan kegiatan ini karena untuk menjawab visi misi Gubernur Sulut 2010-2015 yaitu untuk mewujudkan Sulut yang berbudaya berdaya saing dan menerapkan clean government dan good government yang bebas korpusi, kolusi dan nepotisme,” ujar Kansil.
Ia mengingatkan “renstra masing-masing SKPD hari Jumat ini sudah harus masuk di Bapeda karena rancangan akhir renstra-SKPD tahun 2010-2015 akan disampaikan kepada Gubernur dalam waktu dekat untuk disahkan dengan keputusan gubernur,” jelasnya (*/jrp)
MANADO – Saat membuka acara Diklat Teknis Penyusunan Renstra-SKPD Tahun 2011-2015 Provinsi Sulut dan Lounching Sistem Aplikasi Data, di Badan Diklat Provinsi Sulut, Selasa (4/10), Wagub Djouhari Kansil langsung “menyemprot” beberapa SKPD yang utusannya terlambat hadir pada acara pembukaan. Sambil memegang daftar hadir, satu-persatu setiap SKPD dipanggilnya oleh mantan Kaban Diklat ini dan ternyata ada sekitar enam SKPD yang hingga usai pembukaan baru nampak batang hidungnya.
SKPD tersebut yaitu Dinas Diknas, Badan Narkoba Provinsi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Pemuda dan Olahraga, Sekretariat Korpri dan Biro Umum. Kaban Diklat Roosje Kalangi yang duduk berdampingan dengan Kepala Bapeda Dr. Noldy Tuera di meja pimpinan diperintahkan untuk segera menghubungi kepala SKPD yang tidak hadir termasuk utusannya.
Kansil mengatakan “mengingat pentingnya kegiatan ini, mestinya semua SKPD yang diundang hadir tepat waktu, bukan seperti saat ini acara pembukaan sudah selesai mereka baru tiba. Karena itu saya minta agar Kaban Diklat mengontrol keseriusan mereka selama mengikuti diklat ini. Laporkan jika ada peserta yang pulang,” tegasnya.
Ia menambahkan, tanpa perencanaan yang baik maka tujuan yang ingin dicapai akan mubasir. “Mengapa kita harus lakukan kegiatan ini karena untuk menjawab visi misi Gubernur Sulut 2010-2015 yaitu untuk mewujudkan Sulut yang berbudaya berdaya saing dan menerapkan clean government dan good government yang bebas korpusi, kolusi dan nepotisme,” ujar Kansil.
Ia mengingatkan “renstra masing-masing SKPD hari Jumat ini sudah harus masuk di Bapeda karena rancangan akhir renstra-SKPD tahun 2010-2015 akan disampaikan kepada Gubernur dalam waktu dekat untuk disahkan dengan keputusan gubernur,” jelasnya (*/jrp)