Manado – Terkait pernyataan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sulawesi Utara (Sulut) Parlindungan Tampubolon bahwa semua daerah di Sulut harus ada signal.
Hal tersebut menjawab keinginan dan kerinduan warga terutama didaerah kepulauan yang mengeluh belum bisa terjangkau jaringan telekomunikasi. Untuk itu Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil meminta Kepala Dinas Dishubkominfo agar dapat memprioritaskan jaringan Telekomunikasi di daerah Kepulauan.
“Di kampung sayapun belum ada signal, padahal itu daerah pelabuhan,” ujar Kansil.
“Saya meminta Dishub Sulut dapat membangun satu unit Base Transeiver Station (BTS) atau perangkat komunikasi yang berfungsi untuk menjembatani penguna seluler dengan jaringan lain di Desa Pehe,” tambah mantan Kadis Diknas Sulut yang juga putera terbaik Sitaro asal desa Pehe.
Menurut dia, sebenarnya di daerah tersebut sudah ada tower untuk jaringan tapi menurutnya pemasangan tower tersebut tidak tepat.
“Tower itu dipasang di Ondong, tapi bukan di atas gunung, tapi dipasang di bawah, saya bilang apa yang mo dapa ini. Jadi sebenarnya tower itu kalau dipasang diantara Ondong dengan Pehe itu hampir semua kampung dipastikan dapat (signal) karena terletak di dataran tinggi, tapi karena cuma di dataran rendah di Ondong, Pehe pun tidak dapat,” terang Kansil.(jrp)
Manado – Terkait pernyataan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sulawesi Utara (Sulut) Parlindungan Tampubolon bahwa semua daerah di Sulut harus ada signal.
Hal tersebut menjawab keinginan dan kerinduan warga terutama didaerah kepulauan yang mengeluh belum bisa terjangkau jaringan telekomunikasi. Untuk itu Wakil Gubernur Sulut DR Djouhari Kansil meminta Kepala Dinas Dishubkominfo agar dapat memprioritaskan jaringan Telekomunikasi di daerah Kepulauan.
“Di kampung sayapun belum ada signal, padahal itu daerah pelabuhan,” ujar Kansil.
“Saya meminta Dishub Sulut dapat membangun satu unit Base Transeiver Station (BTS) atau perangkat komunikasi yang berfungsi untuk menjembatani penguna seluler dengan jaringan lain di Desa Pehe,” tambah mantan Kadis Diknas Sulut yang juga putera terbaik Sitaro asal desa Pehe.
Menurut dia, sebenarnya di daerah tersebut sudah ada tower untuk jaringan tapi menurutnya pemasangan tower tersebut tidak tepat.
“Tower itu dipasang di Ondong, tapi bukan di atas gunung, tapi dipasang di bawah, saya bilang apa yang mo dapa ini. Jadi sebenarnya tower itu kalau dipasang diantara Ondong dengan Pehe itu hampir semua kampung dipastikan dapat (signal) karena terletak di dataran tinggi, tapi karena cuma di dataran rendah di Ondong, Pehe pun tidak dapat,” terang Kansil.(jrp)