Bitung—Tuntutan puluhan insan Pers Biro Kota Bitung untuk meminta Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Oktav Kandoli dicopot dari jabatannya karena telah menganiaya Fery Bolung, Wartawan Gita Lestari FM membentur tembok. Pasalnya, Walikota, Hanny Sondakh hanya memberikan teguran kepada Kandoli akibat perbuatannya menjempit tangan Bolung ketika meminta klarifikasi soal penanganan kasus tenaga kerja di City Mart.
“Tuntutan rekan-rekan wartawan untuk mencopot Kandoli dari jabatnnya terlalu mengada-ada. Dan diibaratkan mimpi disiang bolong, mengingat Kandoli memiliki koneksi kuat dan kedekatan dengan top eksekutif,” kata salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzaqir Boven.
Terbukti menurut Boven, hingga saat ini Kandoli masih bertugas dan belum diberikan sangsi apa-apa oleh walikota ataupun wakil walikota karena perbuatannya. Padahal aksi Kandoli sangat melecehkan bahkan menginjak-injak profesi wartawan yang sementara menjalankan tugas mencari berita.
“Sangat jelas dan nyata Kandoli sangat sakti bagi siapapun, termasuk wartawan, dan saya pribadi salut dengan bliau. Karena seumur-umur baru Kadoli seorang pejabat yang telah menganiaya wartawan tidak mendapat sangsi apa-apa dari atasannya yang notabene katanya menganggap wartawan adalah mitra,” katanya.
Pernyataan Boven ini terbukti ketika, Selasa (12/2) siang sejumlah wartawan menanyakan sangsi yang diberikan kepada Kandoli kepada Wakil Walikota, Max Lomban. Dimana Lomban mengaku Kandoli telah dipanggil oleh walikota dan hanya diberikan teguran.
“Saya dengan dia (Kandoli-red) sudah dipanggil dan diberi teguran. Begitupun kalau nanti dia menghadap, pasti akan saya tegur,” kata Lomban.
Apalagi menurut Lomban, Kandoli telah meminta maaf kepada korban sehingga masalah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. “Semua manusia kan pernah berbuat salah dan ia juga sudah minta maaf, jadi saya minta agar dia dimaafkan,” katanya.(enk)
Bitung—Tuntutan puluhan insan Pers Biro Kota Bitung untuk meminta Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Oktav Kandoli dicopot dari jabatannya karena telah menganiaya Fery Bolung, Wartawan Gita Lestari FM membentur tembok. Pasalnya, Walikota, Hanny Sondakh hanya memberikan teguran kepada Kandoli akibat perbuatannya menjempit tangan Bolung ketika meminta klarifikasi soal penanganan kasus tenaga kerja di City Mart.
“Tuntutan rekan-rekan wartawan untuk mencopot Kandoli dari jabatnnya terlalu mengada-ada. Dan diibaratkan mimpi disiang bolong, mengingat Kandoli memiliki koneksi kuat dan kedekatan dengan top eksekutif,” kata salah satu personil LSM Lembeh Bersatu, Muzaqir Boven.
Terbukti menurut Boven, hingga saat ini Kandoli masih bertugas dan belum diberikan sangsi apa-apa oleh walikota ataupun wakil walikota karena perbuatannya. Padahal aksi Kandoli sangat melecehkan bahkan menginjak-injak profesi wartawan yang sementara menjalankan tugas mencari berita.
“Sangat jelas dan nyata Kandoli sangat sakti bagi siapapun, termasuk wartawan, dan saya pribadi salut dengan bliau. Karena seumur-umur baru Kadoli seorang pejabat yang telah menganiaya wartawan tidak mendapat sangsi apa-apa dari atasannya yang notabene katanya menganggap wartawan adalah mitra,” katanya.
Pernyataan Boven ini terbukti ketika, Selasa (12/2) siang sejumlah wartawan menanyakan sangsi yang diberikan kepada Kandoli kepada Wakil Walikota, Max Lomban. Dimana Lomban mengaku Kandoli telah dipanggil oleh walikota dan hanya diberikan teguran.
“Saya dengan dia (Kandoli-red) sudah dipanggil dan diberi teguran. Begitupun kalau nanti dia menghadap, pasti akan saya tegur,” kata Lomban.
Apalagi menurut Lomban, Kandoli telah meminta maaf kepada korban sehingga masalah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. “Semua manusia kan pernah berbuat salah dan ia juga sudah minta maaf, jadi saya minta agar dia dimaafkan,” katanya.(enk)