Bitung – Pemkot Bitung mengaku sangat malu tak bisa memberikan perlindungan kepada 17 orang warga Batuputih yang kini ditahan Polres atas laporan BKSDA Sulut soal dugaan perambahan TWA Batuputih.
“Ini adalah kegagalan kami sebagai pemerintah karena tak bisa melindungi warga kami sendiri dan saya pribadi sebagai pemerintah sangat malu,” kata Sekretaris Daerah Kota Bitung, Edison Humiang, Selasa (11/2/2014) ketika menerima demo ratusan warga Batuputih di halaman kantor walikota.
Untuk itu katan Huniang, mulai hari ini pihaknya akan mulai melakukan upaya mediasi untuk membantu warga Batuputih memperjuangkan keadilan termasuk upaya pendampingan hukum kepada 17 orang warga yang kini ditahan.
“Hari ini lewat Asisten 3 saya instruksikan untuk segera bersama-sama warga Batuputih dan staf hukum Pemkot melakukan kajian-kajian hukum untuk membantu warga,” katanya.
Termasuk juga menindaklanjuti laporan warga soal adanya oknum pejabat yang selama ini melakukan penggarapan di TWA Batuputih. “Staf ahli hukum Pemkot akan bersama-sama kuasa hukum warga Batuputih untuk melakukan penyelidikan. Jadi berikan kepercayaan kepada kami untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi warga,” katanya.
Humiang juga mengaku sangat menyangkan sikap BKSDA Sulut yang tak pernah melakukan koordinasi jika melakukan aktivitas di TWA Batuputih, termasuk proyek pembangunan jalan wisata. “BKSDA Sulut harusnya tahu diri, TWA Batuputih itu ada diwilayah Kota Bitung jangan asal melakukan kegiatan tanpa koordinasi kepada kami. Seperti pembangunan jalan yang akhirnya menimbulkan gejolak sosial,” katanya.(abinenobm)
Bitung – Pemkot Bitung mengaku sangat malu tak bisa memberikan perlindungan kepada 17 orang warga Batuputih yang kini ditahan Polres atas laporan BKSDA Sulut soal dugaan perambahan TWA Batuputih.
“Ini adalah kegagalan kami sebagai pemerintah karena tak bisa melindungi warga kami sendiri dan saya pribadi sebagai pemerintah sangat malu,” kata Sekretaris Daerah Kota Bitung, Edison Humiang, Selasa (11/2/2014) ketika menerima demo ratusan warga Batuputih di halaman kantor walikota.
Untuk itu katan Huniang, mulai hari ini pihaknya akan mulai melakukan upaya mediasi untuk membantu warga Batuputih memperjuangkan keadilan termasuk upaya pendampingan hukum kepada 17 orang warga yang kini ditahan.
“Hari ini lewat Asisten 3 saya instruksikan untuk segera bersama-sama warga Batuputih dan staf hukum Pemkot melakukan kajian-kajian hukum untuk membantu warga,” katanya.
Termasuk juga menindaklanjuti laporan warga soal adanya oknum pejabat yang selama ini melakukan penggarapan di TWA Batuputih. “Staf ahli hukum Pemkot akan bersama-sama kuasa hukum warga Batuputih untuk melakukan penyelidikan. Jadi berikan kepercayaan kepada kami untuk bersama-sama memperjuangkan aspirasi warga,” katanya.
Humiang juga mengaku sangat menyangkan sikap BKSDA Sulut yang tak pernah melakukan koordinasi jika melakukan aktivitas di TWA Batuputih, termasuk proyek pembangunan jalan wisata. “BKSDA Sulut harusnya tahu diri, TWA Batuputih itu ada diwilayah Kota Bitung jangan asal melakukan kegiatan tanpa koordinasi kepada kami. Seperti pembangunan jalan yang akhirnya menimbulkan gejolak sosial,” katanya.(abinenobm)