Mitra, BeritaManado.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) masih menjadi momok di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sekira enam kasus positif DBD hingga bulan April 2016.
Pihak Dinas Kesehatan Mitra mengungkapkan, pada triwulan pertama di 2016 sudah ada enam kasus yang mereka temukan disejumlah wilayah di Mitra, yaitu Kecamatan Ratahan tiga kasus, Kecamatan Touluaan, Desa Molompar Belang dan Silian masing-masing satu kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan melalui Sekertaris, dr Wihelmina Pasuhuk mengatkan, ketika menemui adanya kasus DBD pihak Dinkes Mitra langsung turun lapangan melakukan PHBS untuk melakukan Penyelidikan Epidemilogi (PE) dan pemberian edukasi kepada masyarakat.
“Kami selalu memberikan penyuluhan mengenai DBD, terlebih mengenai 3M plus untuk memutus rantai penyebaran, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” jelasnya.
Dia menyebutkan, jika masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan selalu melakukan 3M plus tentu tak akan muncul kasus DBD.
“Pemahaman masyarakat harus diubah, karena tak sembarangan untuk melakukan fogging dan itu nanti bisa dilakukan jika ditemukan kasus, karena harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, apakah positif DBD atau tidak,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk Mitra hingga triwulan satu ini belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), karena belum menyebar di seluruh wilayah Mitra.
“Sebelumnya yang endemik yakni Kecamatan Tombatu dan Belang, namun melihat kondisi ini belum bisa dikatakan KLB, karena baru ada di empat Kecamatan,” ujarnya.
Pihak Dinkes Mitra juga meminta keseriusan dari pemerintah Kecamatan maupun Desa setempat, untuk terus berupaya membantu Dinkes memberikan informasi dampak DBD. Selain itu selalu menganjurkan pola hidup sehat, baik pribadi maupun lingkungan sekitar.
“Untuk terhindar dari DBD kita juga harus saling memberikan informasi, mulai pencegahan hingga positif DBD, sehingga penerapan lingkungan sehat harus dijaga,” pungkasnya. (rulansandag)
Mitra, BeritaManado.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) masih menjadi momok di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sekira enam kasus positif DBD hingga bulan April 2016.
Pihak Dinas Kesehatan Mitra mengungkapkan, pada triwulan pertama di 2016 sudah ada enam kasus yang mereka temukan disejumlah wilayah di Mitra, yaitu Kecamatan Ratahan tiga kasus, Kecamatan Touluaan, Desa Molompar Belang dan Silian masing-masing satu kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Mitra dr Rinny Tamuntuan melalui Sekertaris, dr Wihelmina Pasuhuk mengatkan, ketika menemui adanya kasus DBD pihak Dinkes Mitra langsung turun lapangan melakukan PHBS untuk melakukan Penyelidikan Epidemilogi (PE) dan pemberian edukasi kepada masyarakat.
“Kami selalu memberikan penyuluhan mengenai DBD, terlebih mengenai 3M plus untuk memutus rantai penyebaran, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa,” jelasnya.
Dia menyebutkan, jika masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan selalu melakukan 3M plus tentu tak akan muncul kasus DBD.
“Pemahaman masyarakat harus diubah, karena tak sembarangan untuk melakukan fogging dan itu nanti bisa dilakukan jika ditemukan kasus, karena harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, apakah positif DBD atau tidak,” tandasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk Mitra hingga triwulan satu ini belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), karena belum menyebar di seluruh wilayah Mitra.
“Sebelumnya yang endemik yakni Kecamatan Tombatu dan Belang, namun melihat kondisi ini belum bisa dikatakan KLB, karena baru ada di empat Kecamatan,” ujarnya.
Pihak Dinkes Mitra juga meminta keseriusan dari pemerintah Kecamatan maupun Desa setempat, untuk terus berupaya membantu Dinkes memberikan informasi dampak DBD. Selain itu selalu menganjurkan pola hidup sehat, baik pribadi maupun lingkungan sekitar.
“Untuk terhindar dari DBD kita juga harus saling memberikan informasi, mulai pencegahan hingga positif DBD, sehingga penerapan lingkungan sehat harus dijaga,” pungkasnya. (rulansandag)