Benny Mamoto bersama wartawan, Kamis (19/11/2015) pagi
Manado – Tentu masyarakat banyak yang bertanya kenapa aktifitas Benny Mamoto keseharian termasuk pada pencalonan di Pilgub tidak menggunakan mobil mewah hanya menggunakan mobil Inova? Bahkan sebelum menjadi calon Mamoto akrab dengan mobil Avanza tua.
Berdialog dengan sejumlah wartawan di lobi Swissbellhotel Maleosan, Kamis (19/11/2015) pagi, mantan Deputi BNN dan pencegahan Terorisme ini mengaku terbawa dengan aktifitas yang dilakukan selama ini.
“Saya terbawa dengan aktifitas saya dulu, sebagai intelegen tidak mau mencolok. Terbiasa melebur diri dengan masyarakat, tanpa ajudan hanya sopir dari dari rumah. Bahkan saya sempat menolak protap KPU,” jelas Mamoto.
Selain itu lanjut tokoh murah senyum dan berkepribadian sederhana ini, alasan lainnya untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas seni budaya di daerah.
“Ketika kita tampil dengan atribut mewah masyarakat akan menjauh. Justru dengan atribut sederhana saya bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat tanpa sekat. Mata telinga saya bertambah untuk menyerap aspirasi dan itu sangat membantu saya menerima berbagai informasi yang biasanya kesulitan mereka sampaikan kepada pemangku kepentingan yang lain,” terang Mamoto. (jerrypalohoon)
Benny Mamoto bersama wartawan, Kamis (19/11/2015) pagi
Manado – Tentu masyarakat banyak yang bertanya kenapa aktifitas Benny Mamoto keseharian termasuk pada pencalonan di Pilgub tidak menggunakan mobil mewah hanya menggunakan mobil Inova? Bahkan sebelum menjadi calon Mamoto akrab dengan mobil Avanza tua.
Berdialog dengan sejumlah wartawan di lobi Swissbellhotel Maleosan, Kamis (19/11/2015) pagi, mantan Deputi BNN dan pencegahan Terorisme ini mengaku terbawa dengan aktifitas yang dilakukan selama ini.
“Saya terbawa dengan aktifitas saya dulu, sebagai intelegen tidak mau mencolok. Terbiasa melebur diri dengan masyarakat, tanpa ajudan hanya sopir dari dari rumah. Bahkan saya sempat menolak protap KPU,” jelas Mamoto.
Selain itu lanjut tokoh murah senyum dan berkepribadian sederhana ini, alasan lainnya untuk menjaga hubungan baik dengan komunitas seni budaya di daerah.
“Ketika kita tampil dengan atribut mewah masyarakat akan menjauh. Justru dengan atribut sederhana saya bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat tanpa sekat. Mata telinga saya bertambah untuk menyerap aspirasi dan itu sangat membantu saya menerima berbagai informasi yang biasanya kesulitan mereka sampaikan kepada pemangku kepentingan yang lain,” terang Mamoto. (jerrypalohoon)