Manado – Penamaan jalan dan jembatan di Provinsi Sulawesi Utara menggunakan nama proklamator Ir. Soekarno tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara
Namun penggunaan nama Soekarno untuk jembatan Ir. Soekarno di kota Manado dan jalan Ir. Soekarno di Minahasa Utara ternyata meninggalkan perasaan penasaran dari sejumlah warga.
“Selain jembatan Soekarno dan jalan Soekarno juga ada jembatan Megawati yang sudah lebih dulu ada. Saya menyarankan pemerintah tidak terlalu mengultuskan seorang tokoh melalui penamaan jalan dan infrastruktur lainnya. Mungkin kita harus belajar dari mantan Presiden Kuba mendiang Fidel Castro yang tidak mau namanya diabadikan sebagai nama jalan maupun fasilitas umum lainnya,” ujar Devili Toar, warga Wanea kepada BeritaManado.com, Rabu (3/1/2017).
Terkait kritik masyarakat tersebut, pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka dapat memaklumi. Menurut Tumbelaka, akan lebih baik penggunaan nama Soekarno juga disertakan nama Mohammad Hatta.
“Karena dari sejarah keduanya sama-sama proklamator yang mengatasnamakan bangsa Indonesia ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Di banyak tempat nama fasilitas umum menggunakan nama Soekarno-Hatta seperti jalan Soekarno-Hatta di Bandung dan bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Hanya di Sulawesi Utara Soekarno dan Hatta diceraikan,” tukas Taufik Tumbelaka. (JerryPalohoon)
Manado – Penamaan jalan dan jembatan di Provinsi Sulawesi Utara menggunakan nama proklamator Ir. Soekarno tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Utara
Namun penggunaan nama Soekarno untuk jembatan Ir. Soekarno di kota Manado dan jalan Ir. Soekarno di Minahasa Utara ternyata meninggalkan perasaan penasaran dari sejumlah warga.
“Selain jembatan Soekarno dan jalan Soekarno juga ada jembatan Megawati yang sudah lebih dulu ada. Saya menyarankan pemerintah tidak terlalu mengultuskan seorang tokoh melalui penamaan jalan dan infrastruktur lainnya. Mungkin kita harus belajar dari mantan Presiden Kuba mendiang Fidel Castro yang tidak mau namanya diabadikan sebagai nama jalan maupun fasilitas umum lainnya,” ujar Devili Toar, warga Wanea kepada BeritaManado.com, Rabu (3/1/2017).
Terkait kritik masyarakat tersebut, pengamat politik dan pemerintahan Taufik Tumbelaka dapat memaklumi. Menurut Tumbelaka, akan lebih baik penggunaan nama Soekarno juga disertakan nama Mohammad Hatta.
“Karena dari sejarah keduanya sama-sama proklamator yang mengatasnamakan bangsa Indonesia ketika memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Di banyak tempat nama fasilitas umum menggunakan nama Soekarno-Hatta seperti jalan Soekarno-Hatta di Bandung dan bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Hanya di Sulawesi Utara Soekarno dan Hatta diceraikan,” tukas Taufik Tumbelaka. (JerryPalohoon)