Manado, BeritaManado.com — Sebagai konsekuensi logis dari kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, maka seluruh komponen Partai Gerindra mulai dari pengurus DPP hingga Pimpinan Anak Ranting (PAR), beserta kader dan simpatisan, harus mengerahkan seluruh potensi dalam menopang visi-misi Prabowo-Gibran.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua DPD Gerindra Sulut, Conny Rumondor.
Menurut Conny Rumondor, salah satu sarana pengabdian yang wajib dikelola Partai Gerindra adalah bidang eksekutif daerah, baik gubernur, bupati, walikota dan wakil-wakilnya.
Tujuannya, kata Conny, agar APBD dapat dikelola sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Conny menegaskan, dalam konteks itulah sehingga Gerindra Sulut betul-betul serius dalam proses rekrutmen kepala daerah.
Conny menuturkan, Gerindra ingin mempersiapkan pasangan gubernur-wakil gubernur, bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota, yang mumpuni dan handal untuk memenangkan Pilkada 27 November 2024.
“Dengan tidak kenal lelah, meski dalam himpitan dan berbagai tekanan politik, kami DPD Gerindra Sulut, dan seluruh DPC se-Sulut, melakukan berbagai giat politik, demi untuk mendapatkan pasangan yang siap menang,” tegas Conny, Jumat (17/5/2024).
Kata Conny, dalam melakukan rekrutmen kepala daerah, Gerindra berpedoman pada aturan, terutama AD-ART Partai Gerindra, dan petunjuk serta arahan DPP.
Dan dalam melakukan rekrutmen, lanjut Conny, selain mekanisme internal, Gerindra Sulut juga melibatkan aspek mekanisme eksternal, dan patuh pada ketentuan dan perundang-undangan.
“Bersama para pelaksana penyelenggara pilkada, kami turut mempertimbangkan pendapat masyarakat, sehingga Gerindra terbuka dengan masukan-masukan positif publik,” terangnya.
Selain itu, lanjut Conny, survei akan diterapkan dalam rangka menangkap secara mendalam pendapat masyarakat terhadap para calon kepala daerah.
Adapun kriteria penilaian internal yang digunakan antara lain menyangkut aspek sosial politik, elektabilitas, dan kesiapan logistik calon.
Conny menambahkan, aspek sosial politik utamanya menyangkut potensi toksisitas dalam pengelolaan uang rakyat, termasuk rekam jejak calon dalam hal pengelolaan keuangan daerah.
“Pokoknya, kami tidak main-main dalam mempersiapkan pasangan calon kepala daerah untuk menjadi petugas rakyat Sulut,” tandasnya.
(Alfrits Semen)