Bitung – Forkopimda Kota Bitung menggelar diskusi terkait kerukunan di Kota Bitung, Selasa (2/8/2016) di River Side Cafe and Resto.
Diskusi ini dihadiri Walikota Bitung, Max Lomban dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri bersama FKUB, MUI, Dandim, Wakapolres, perwakilan LSM dan Ormas.
Diskusi membahas bagaimana Pemkot Bitung, aparat TNI dan POLRI beserta masyarakat Kota Bitung agar dapat menjaga keharmonisan yang terjalin selama ini.
“Dengan adanya suku, ras dan agama yang berbeda di Kota Bitung sehingga kerukunan menjadi hal yang utama untuk kelanjutan dan pembangunan di Kota Bitung,” kata Max.
Juga kata dia, mengenai pemberitaan oleh beberapa media yang tidak bertanggung jawab mengenai keadaan yang ada di Kota Bitung tentang intimidasi terhadap satu agama oleh agama yang lain. Dimana semua pemberitaan itu merupakan berita yang tidak benar, berita yang memprovokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mau melihat kemajuan tercipta di Kota Bitung.
“Saya tenegaskan dan harapkan agar para oknum yang sengaja menjatuhkan citra Kota Bitung ini segera ditindaklanjuti oleh aparat guna mencegah adanya isu-isu yang dapat merugikan Kota Bitung kedepannya dan demi kerukunan, ketentraman serta kedamaian yang tercipta,” katanya.
Ia juga meminta kepada segenap awak media dalam hal ini para wartawan, untuk lebih teliti lagi dalam menyaring sebuah sumber berita sehingga hal-hal seperti yang terjadi belakangan ini yang diberitakan oleh beberapa media yang tidak bertanggung jawab terulang.
“Saya juga meminta kerjasama dari para insan Pers untuk nantinya dapat bersama-sama dengan Pemkot Bitung,” katanya.(***/abinenobm)
Bitung – Forkopimda Kota Bitung menggelar diskusi terkait kerukunan di Kota Bitung, Selasa (2/8/2016) di River Side Cafe and Resto.
Diskusi ini dihadiri Walikota Bitung, Max Lomban dan Wakil Walikota Bitung, Maurits Mantiri bersama FKUB, MUI, Dandim, Wakapolres, perwakilan LSM dan Ormas.
Diskusi membahas bagaimana Pemkot Bitung, aparat TNI dan POLRI beserta masyarakat Kota Bitung agar dapat menjaga keharmonisan yang terjalin selama ini.
“Dengan adanya suku, ras dan agama yang berbeda di Kota Bitung sehingga kerukunan menjadi hal yang utama untuk kelanjutan dan pembangunan di Kota Bitung,” kata Max.
Juga kata dia, mengenai pemberitaan oleh beberapa media yang tidak bertanggung jawab mengenai keadaan yang ada di Kota Bitung tentang intimidasi terhadap satu agama oleh agama yang lain. Dimana semua pemberitaan itu merupakan berita yang tidak benar, berita yang memprovokasi yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak mau melihat kemajuan tercipta di Kota Bitung.
“Saya tenegaskan dan harapkan agar para oknum yang sengaja menjatuhkan citra Kota Bitung ini segera ditindaklanjuti oleh aparat guna mencegah adanya isu-isu yang dapat merugikan Kota Bitung kedepannya dan demi kerukunan, ketentraman serta kedamaian yang tercipta,” katanya.
Ia juga meminta kepada segenap awak media dalam hal ini para wartawan, untuk lebih teliti lagi dalam menyaring sebuah sumber berita sehingga hal-hal seperti yang terjadi belakangan ini yang diberitakan oleh beberapa media yang tidak bertanggung jawab terulang.
“Saya juga meminta kerjasama dari para insan Pers untuk nantinya dapat bersama-sama dengan Pemkot Bitung,” katanya.(***/abinenobm)