Jakarta, BeritaManado.com — 11 April 2020 mendatang akan menjadi catatan prestasi bagi bangsa Indonesia yang akan menggelar Festival Suling Internasional di kawasan Candi Borobudur, sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas.
Irjen Pol (Purn) Benny J Mamoto, seorang yang sangat peduli akan upaya pelestarian seni dan budaya Minahasa kepada BeritaManado.com mengatakan bahwa pertunjukan seni yang akan digelar dengan melibatkan seniman suling nusantara dan mancanegara merupakan sebuah mahakarya untuk memeprsatukan dunia.
“Ini ide dari saya, dimana awalnya rencana digelar di Manado kemudian terjadi perubahan karena ada program Presiden RI Joko Widodo di kawasan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas,” ungkap Mamoto, Minggu (26/1/2020).
Ditambahkannya, bahwa setelah melewati agenda pesta demokrasi Pemilihan Presiden dan Legislatif, masyarakat Indonesia sempat mengalami kondisi yang cukup memprihatikan, dimana perpecahan dan konflik karena pilihan politik terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan, toleransi dan harmoni, dimana salah satunya melalui kegiatan bernuansa budaya.
Budaya merupakan tali pengikat bangsa, karena keberagamannya adalah karunia dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui budaya, manusia dapat membangun persatuan dan kesatuan bagnsa yang disemai melalui kebersamaan dan harmoni indah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kekayaan budaya harus dilestarikan sebagai jati diri bangsa di tengah-tengah ancaman membanjirnya budaya asing di era globalisasi serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” ungkap Mamoto.
Generasi millennial adalah pewaris dan penerus warisan budaya yang sangat akrab dengan gawai dan akses informasi global, dimana ketertarikan terhadap budaya asing sangat tinggi, sehingga rentan untuk tidak mempedulikan budayanya sendiri.
“Untuk menarik perhatian para millennial, maka kita ingin mengemas promosi budaya dan pariwisata ini dengan pendekatan gaya millennial. Kita ingin mereka merasa bangga memiliki kekayaan budaya yang dikenal dunia melalui dunia maya. Oleh sebab itu, perptunjukan ini dikemas dalam pemecahan rekor dunia Guinnes World Record Seruling Nusantara, yang akan diikuti oleh representasi seruling daerah di Indonesia dan komunitas flute yang ada di dunia,” jelas Mamoto.
(Frangki Wullur)