Bitung – Fatma Bagawa ibu kandung Nicky Mengko (9) tak mampu membendung emosinya ketika melihat AR alias Nyong (18) yang diduga telah membantai anaknya bersama temannya, Meysi Pangumbahas (6), Kamis (9/1/2014) lalu di lahan perkebunan Aertembaga 2.
Ia berteriak dan memaki-maki pelaku melampiaskan sakit hatinya yang tak lain masih ada ikatan kerabat dengan dirinya. Bahkan ia sempat melempar Nyong dan dibalik terali besi menggunakan sandal namun berhasil ditepis sejumlah petugas Polres.
“Selama ini apa kasian yang kurang torang ada kase (Nyong,red), setiap nga ada perlu selalu torang bantu karena nga kita anggap kita anak sendiri rupa Nicky,” teriak Fatma dengan histeris di depan ruang tunggu tahanan Polres, Senin (13/1/2014).
Fatma juga mengatakan, selama ini dirinya kerap kali memberikan uang kepada Nyong setiap berkunjung ke rumahnya. Bahkan setiap ia datang, Fatma mengaku selalu menyiapkan makanan dan memperlakukannya layaknya sebagai anak sendiri.
“Kyapa kasian torang pe bae pa nga, nga balas dengan bunung tape anak,” katanya.
Sesaat kemudian, Fatma terjatuh karena tak mampu lagi membendung emosinya. Sejumlah kerabat yang mendampiginya langsung memapahnya dan membawa keluar dari ruang tunggu sel tahanan Polres.
Fatma sendiri pagi itu bersama sejumlah keluarganya meminta ijin untuk menemui Nyong dengan harapan ingin mencari tahu alasan sebenarnya menghabisi Nicky dan Meysi. Karena keluarga tidak percaya alasan yang disampaikan Nyong membunuh hanya karena dituduh mencuri tabung LPG 3 Kg.
Dengan pengawalan ketat, Fatma diantar ke sel tahanan dengan perjanjian hanya bisa berbicara dari balik jeruji. Namun baru melihat wajah pelaku, Fatma sudah tak mampu membendung emosinya dan melayangkan cacian dan makian kepada Nyong yang hanya mendundukkan kepalanya dibalik jeruji.(abinenobm)
Bitung – Fatma Bagawa ibu kandung Nicky Mengko (9) tak mampu membendung emosinya ketika melihat AR alias Nyong (18) yang diduga telah membantai anaknya bersama temannya, Meysi Pangumbahas (6), Kamis (9/1/2014) lalu di lahan perkebunan Aertembaga 2.
Ia berteriak dan memaki-maki pelaku melampiaskan sakit hatinya yang tak lain masih ada ikatan kerabat dengan dirinya. Bahkan ia sempat melempar Nyong dan dibalik terali besi menggunakan sandal namun berhasil ditepis sejumlah petugas Polres.
“Selama ini apa kasian yang kurang torang ada kase (Nyong,red), setiap nga ada perlu selalu torang bantu karena nga kita anggap kita anak sendiri rupa Nicky,” teriak Fatma dengan histeris di depan ruang tunggu tahanan Polres, Senin (13/1/2014).
Fatma juga mengatakan, selama ini dirinya kerap kali memberikan uang kepada Nyong setiap berkunjung ke rumahnya. Bahkan setiap ia datang, Fatma mengaku selalu menyiapkan makanan dan memperlakukannya layaknya sebagai anak sendiri.
“Kyapa kasian torang pe bae pa nga, nga balas dengan bunung tape anak,” katanya.
Sesaat kemudian, Fatma terjatuh karena tak mampu lagi membendung emosinya. Sejumlah kerabat yang mendampiginya langsung memapahnya dan membawa keluar dari ruang tunggu sel tahanan Polres.
Fatma sendiri pagi itu bersama sejumlah keluarganya meminta ijin untuk menemui Nyong dengan harapan ingin mencari tahu alasan sebenarnya menghabisi Nicky dan Meysi. Karena keluarga tidak percaya alasan yang disampaikan Nyong membunuh hanya karena dituduh mencuri tabung LPG 3 Kg.
Dengan pengawalan ketat, Fatma diantar ke sel tahanan dengan perjanjian hanya bisa berbicara dari balik jeruji. Namun baru melihat wajah pelaku, Fatma sudah tak mampu membendung emosinya dan melayangkan cacian dan makian kepada Nyong yang hanya mendundukkan kepalanya dibalik jeruji.(abinenobm)