Manado, BeritaManado.com — Usai serah terima jabatan Sekretaris DPRD Sulawesi Utara, keduanya pejabat, baik yang lama maupun yang baru mendapatkan banyak wejangan dari pimpinan dan anggota DPRD.
Salah satunya datang dari Anggota DPRD Provinsi Sulut, Fabian Kaloh, yang dikenal vokal dan kritis.
Saat diminta untuk memberikan Testimoni, Kaloh mengungkapkan bahwa kritikan yang diberikan agar bisa mendorong menjadi lebih baik.
“Jadi saya mulai dari ibu Glady Kawatu dulu dan bersiap-siap ibu Sandra Moniaga untuk menerima berbagai titipan-titipan berkat,” ujar Fabian dengan gaya bercandanya yang khas, Senin (24/10/2022).
Lanjut Fabian, Sekretariat DPRD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki sedikit perbedaan pada pertanggungjawaban operasional, di mana sekretaris dewan secara administratif bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris provinsi.
“Tetapi secara operasional bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD. Jadi kami bagian dari pimpinan itu. Karena itu memang hanya mereka yang hebat menjadi Sekwan,” ungkap Fabian Kaloh.
Lanjut Fabian, semasa dirinya masih sebagai ASN, pernah ditawarkan jabatan untuk menjadi Sekretaris DPRD dan ditolaknya karena begitu banyak pimpinan.
“Sehingga kita harus tahu menempatkan karena terdapat 45 pimpinan dan anggota DPRD, ada 45 cara berpikir,” terang Fabian.
Menurut Fabian, mantan Sekwan Glady Kawatu dan Sandra Moniaga sebagai Sekwan baru adalah orang-orang hebat.
“Kadang-kadang juga ada 9 dari 10 bagus dia (Glady,red) buat, tetapi satu salah kami hajar, walaupun sebenarnya kecil,” kata Fabian dengan gaya bahasa orang Manado.
Fabian juga berharap kepada Sekretaris DPRD yang baru Sandra Moniaga agar minimal sama seperti Glady Kawatu dalam melaksanakan tugas sebagai Sekretaris DPRD Provinsi Sulut.
“Saya juga melihat ibu Sandra punya kemampuan itu, tetapi saya mau titip sekali lagi, secara operasional ibu Sandra berada di bawah pimpinan kami, 45 orang. Jadi ada 48 pimpinan ibu Sandra, termasuk pak gubernur, wakil gubernur, dan sekprov,” kata Fabian dengan candaan.
Lanjut Fabian, dirinya pernah 8 kali menjabat eselon 2 di Bitung, tapi saat pimpinan menawarkan jabatan Sekwan Bitung, iapun menolaknya.
“Ya saya menolak, karena Sekwan banyak pimpinannya…,” pungkas Fabian.
(Erdysep Dirangga)