Manado – Perda tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol telah disahkan melalui rapat paripurna DPRD Sulut, Rabu (6/8/2014) hari ini. Diawali laporan ketua Pansus Dr Victor Mailangkay Perda ditandatangani gubernur Dr Sinyo Harry Sarundajang dan seluruh pimpinan DPRD.
Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS) melalui juru bicara Paul Tirayoh berharap penetapan perda dapat mereduksi berbagai kasus penganiayaan, pencurian, asusila dan perkelahian antar kampung yang menggunakan panah wayer yang ditimbulkan antara lain akibat pelaku mengkomsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
“F-PDS meminta kepada aparat kepolisian, SatPol PP dan aparatur terkait untuk menindak tegas pelaku-pelaku yang melanggar peraturan daerah agar perda ini tidak sekedar menjadi pajangan saja.
F-PDS meminta kepada pemerintah provinsi melalui dinas perindustrian dan perdagangan untuk menemukan alat/mesin bekerjasama dengan pihak tertentu dari dalam dan luar negeri untuk mengelola bahan baku cap tikus menjadi etanol atau bahan lainnya yang lebih ekonomis demi kelangsungan hidup petani cap tikus,” ujar Tirayoh. (jerrypalohoon)
Manado – Perda tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol telah disahkan melalui rapat paripurna DPRD Sulut, Rabu (6/8/2014) hari ini. Diawali laporan ketua Pansus Dr Victor Mailangkay Perda ditandatangani gubernur Dr Sinyo Harry Sarundajang dan seluruh pimpinan DPRD.
Fraksi Partai Damai Sejahtera (F-PDS) melalui juru bicara Paul Tirayoh berharap penetapan perda dapat mereduksi berbagai kasus penganiayaan, pencurian, asusila dan perkelahian antar kampung yang menggunakan panah wayer yang ditimbulkan antara lain akibat pelaku mengkomsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
“F-PDS meminta kepada aparat kepolisian, SatPol PP dan aparatur terkait untuk menindak tegas pelaku-pelaku yang melanggar peraturan daerah agar perda ini tidak sekedar menjadi pajangan saja.
F-PDS meminta kepada pemerintah provinsi melalui dinas perindustrian dan perdagangan untuk menemukan alat/mesin bekerjasama dengan pihak tertentu dari dalam dan luar negeri untuk mengelola bahan baku cap tikus menjadi etanol atau bahan lainnya yang lebih ekonomis demi kelangsungan hidup petani cap tikus,” ujar Tirayoh. (jerrypalohoon)