Jakarta, BeritaManado.com – Partai Demokrat mengambil keputusan penting terkait pencalonan wakil gubernur Sulawesi Utara (Sulut), menyusul kemungkinan tersanderanya Mika (MEP) oleh partai politiknya.
Dalam situasi ini, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan tegas memutuskan Hanny Joost Pajouw (HJP) sebagai pengganti apabila MEP mengalami kendala.
Keputusan ini, menurut perwakilan Demokrat Stendy S. Rondunuwu (SSR), bukan tanpa alasan. SBY memilih HJP karena loyalitasnya yang tidak diragukan, serta keyakinan bahwa HJP tidak akan mundur atau menyerah pada tekanan politik yang berisiko menggugurkan pencalonan.
Pengalaman Golkar yang berpindah ‘last minute’ telah memberikan efek traumatis pada DPP Demokrat, dan SBY sendiri merasa kecewa serta menganggap Elly Lasut (E2L) telah dizalimi oleh situasi ini.
“Apakah begitu sulit menjadi manusia yang berkomitmen dan menjaga moral serta etika serta janjinya?” ujar Stendy Rondonuwu, mengutip pernyataan dari SBY yang mewakili rasa kekecewaannya terhadap kondisi yang ada.
Dalam proses pemilihan ini, DPP Demokrat kembali membuka hasil survei internal untuk menentukan kader terbaik yang memiliki elektabilitas tinggi dan tidak akan mundur setelah pendaftaran.
Dari data survei, HJP muncul sebagai kandidat yang lebih unggul dibandingkan Denny Tuejeh, Victor Mailangkay, dan Yulius, meskipun HJP belum melakukan sosialisasi secara intensif seperti calon lainnya.
Potensi HJP untuk melesat dalam survei sebagai calon wakil gubernur dinilai sangat tinggi, sehingga keputusan akhir dibuat oleh SBY untuk memilih HJP mendampingi E2L.
Keputusan ini diambil dengan tujuan mempersembahkan calon gubernur dan wakil gubernur terbaik bagi rakyat Sulawesi Utara, yang memiliki kapasitas, kapabilitas, serta loyalitas yang tak tergoyahkan.
Elly Lasut menerima keputusan ini dengan legowo, menyadari bahwa langkah ini diambil demi masa depan Sulawesi Utara dan demi kebaikan MEP agar tidak mendapatkan tekanan lebih lanjut dari pihak-pihak tertentu.
“Keputusan ini adalah yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat, khususnya untuk rakyat Sulawesi Utara yang membutuhkan pemimpin berintegritas tinggi,” pungkas Stendy Rondonuwu.
(Srisurya)